KPAI: Siswa SMP yang Sawer Guru Menangis dan Sudah Minta Maaf

  • Rabu, 27 Maret 2019 - 18:56:30 WIB | Di Baca : 1810 Kali

SeRiau - Sejumlah siswa SMP di Jakarta Utara terekam dalam video berjoget bahkan menyawer seorang guru di Cilincing, Jakarta Utara. Video tersebut kemudian menyebar dan menuai komentar dari netizen, mereka menilai para murid seolah tak menghormati gurunya.

Merespons hal tersebut, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti, kemudian menghadiri pertemuan antara pihak sekolah, pihak sekolah (guru, kepala sekolah, dan ketua yayasan) beserta anak-anak pelaku dan orang tuanya. Retno memenuhi undangan Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara wilayah II, M. Sulaeman, Rabu (26/3).

Retno mengatakan bahwa murid yang terlibat di dalam video itu sudah meminta maaf, bahkan menangis menyesali perbuatannya.

"Pihak sekolah melakukan penelusuran dan pada Senin, 25 Maret 2019 menggelar rapat kasus dengan menghadirkan para siswa dan orangtuanya, para guru pengurus yayasan dan kepala sekolah. Pertemuan juga dihadiri oleh Pengawas Sekolah dan Kasatlak Pendidikan Kecamatan Cilincing," kata Retno, Rabu (27/3).

"Pada pertemuan tersebut, para siswa menyesali perbuatannya, menangis dan meminta maaf. Anak-anak tersebut tertekan dan merasa malu serta khawatir ada stigma negatif terhadap mereka. Sekolah tidak memberikan sanksi karena anak-anak sudah menyesali dan berjanji tidak mengulangi, apalagi mereka siswa kelas IX SMP yang sebentar lagi akan mengikuti ujian kelulusan dan juga Ujian Nasional," timpalnya.

Retno mengatakan bahwa para siswa tersebut tidak akan diberikan hukuman yang berat. Namun, sanksi yang diberikan lebih kepada sanksi disiplin yang bersifat mendidik. Retno menyebut bahwa apa yang dilakukan siswa dalam video itu sangatlah tidak patut.

“KPAI bersepakat dengan beberapa pihak bahwa perilaku anak-anak dalam video tersebut sangat tidak patut, apalagi dilakukan terhadap seorang pendidik. Namun, meskipun bersalah dan akan diberikan sanksi, KPAI ingin memastikan bahwa sanksi tersebut merupakan disiplin positif dan bersifat mendidik,” ujar Retno.

Sementara itu, pihak sekolah mendapatkan sanksi berupa teguran dari pihak Sudin Pendidikan Jakarta Utara wilayah II. Sekolah dituntut untuk melakukan tata kelola sekolah lebih baik dan profesional.

Dari penuturan Retno, diketahui bahwa guru di dalam video tersebut merupakan guru honorer yang baru bekerja 7 bulan. Ia mengatakan bahwa tidak ada penganiayaan dalam peristiwa tersebut.

“Sang guru baru mengajar sekitar 7 bulan di sekolah tersebut sebagai guru honorer, dengan gaji sekitar Rp 600 ribu per bulan,” jelasnya.

“Tidak ada penganiayaan terhadap guru tersebut. Anak-anak hanya berjoget, bernyanyi, dan bercanda sambil mengelilingi gurunya,” lanjutnya.

Sebelumnya, sempat beredar video beberapa siswa SMP di Jakarta Utara berjoget dan menyawer seorang guru perempuan di depan kelas. Bahkan di antara mereka ada yang bertelanjang dada. Netizen menilai mereka seperti tak menghormati seorang guru .

Ulah siswa SMP swasta di Cilincing, Jakarta Utara, ini dilakukan pada Jumat (22/3). Entah apa motif mereka melakukan itu dan mengapa guru itu diam saja. (**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar