Uji Coba pada Manusia, Pil KB Pria Terbukti Aman

  • Selasa, 26 Maret 2019 - 18:37:01 WIB | Di Baca : 1275 Kali

SeRiau - Selama bertahun-tahun, para peneliti telah berusaha membuat pil KB priamenjadi kenyataan. Hal itu tampaknya akan segera menjadi realita.

Pada minggu ini, para peneliti asal Amerika Serikat mengumumkan bahwa uji coba klinis pil KB pria bernama 11-beta-MNTDC terhadap 40 partisipan menunjukkan hasil yang memuaskan. Selain aman, obat tersebut ditemukan tidak menurunkan libido pria.

Pakar biologi reproduksi pria, Christina Wang, dari Los Angeles Biomedical Research Institute (LA BioMed), mengatakan kepada Sciencealert, Selasa (26/3/2019); hasil kami menunjukkan bahwa pil ini, yang mengombinasikan dua aktivitas hormon menjadi satu, akan menurunkan produksi sperma sambil mempertahankan libido.

11-beta-MNTDC yang memiliki nama lengkap 11-beta-methyl-19-nortestosterone-17-beta-dodecylcarbonate merupakan bentuk testoteron yang sudah dimodifikasi agar memiliki karakteristik progestasional atau memblokir sperma dan androgenik atau menyeimbangkan hormon.

Karakteristik kedua ini berguna untuk mempertahankan kejantanan pria (suara rendah dan pola rambut pria), menstabilkan berat badan dan mempertahankan dorongan seksual ketika produksi testoteron di testis dihentikan.

Untuk mengujinya, para peneliti merekrut 40 pria. Selama 28 hari, 30 pria mengonsumsi 11-beta-MNTDC dalam dosis rendah atau lebih tinggi, sedangkan 10 sisanya diberi plasebo.

Hasilnya yang dipresentasikan dalam ENDO 2019, obat ini terlihat aman. Para partisipan tidak menunjukkan adanya efek yang buruk atau kekhawatiran klinis tertentu, walaupun terjadi penurunan hormon LH dan FSH yang dibutuhkan untuk memproduksi sperma.

Di antara para partisipan, lima memang mengalami sedikit perubahan pada libido dan dua mengalami disfungsi ereksi ringan. Namun untuk ukuran obat berbasis hormon, para peneliti berkata bahwa efek-efek ini tergolong ringan.

Meski demikian, para juga peneliti menegaskan bahwa uji coba klinis pertama ini baru data awal. Para peneliti juga baru menguji keamanannya, bukan efektifitasnya sebagai alat kontrasepsi. Hal itu baru akan dilihat dalam uji coba berikutnya.

Untuk saat ini, 11-beta-MNTDC terlihat aman untuk dikonsumsi dan hanya sedikit partisipan yang mengalami efek samping seperti rasa lemas, sakit kepala dan jerawat. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar