RI Buka Pelatihan Bisnis untuk Pengungsi Palestina di Yordania

  • Rabu, 06 Maret 2019 - 00:34:26 WIB | Di Baca : 1094 Kali

SeRiau - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI membuka pelatihan bisnis kepada pengungsi Palestina yang ada di Amman, Yordania. Diharapkan pelatihan para pengungsi ini bisa membantu membuka akses ke lembaga pembiayaan dan pengembangan UMKM.

"Tanggal 8 Maret adalah Hari Perempuan Sedunia. Saya ingin dedikasikan hari tersebut untuk perempuan Palestina, bagi peran mereka dalam perdamaian dan keamanan," tutur Menlu Retno Marsudilewat keterangan yang diterima detikcom, Selasa (5/3/2019).

Retno mengatakan itu saat membuka program peningkatan kapasitas bagi pengungsi Palestina dengan tajuk 'Internasional Training of Trainers on Business Planning for Women in Refugee Camps: Women Empowerment to Achieve Sustainable Development Goals' di Amman, Yordania. Acara ini memang diikuti 30 peserta dari berbagai lembaga penanganan pengungsi di Palestina dan Yordania.

Retno menegaskan isu Palestina punya arti penting bagi Indonesia, termasuk soal pemberdayaan perempuan. Menurutnya, perempuan punya peran krusial dalam pembangunan bangsa.

"Palestina ada di jantung politik luar negeri Indonesia. Isu Palestina dan pemberdayaan perempuan sangat dekat di hati saya," ucap Retno.

Dia mengatakan membangun Palestina tidak mudah dan tidak dapat dilakukan dalam satu malam. Selain situasi yang kondusif, diperlukan dukungan internasional, baik di bidang ekonomi, pembangunan, maupun pengembangan kapasitas. Diharapkan pelatihan ini makin memperkuat upaya mempersiapkan kemerdekaan bagi Palestina.

Pemberdayaan perempuan Palestina ini, lanjutnya, tak hanya menguntungkan secara ekonomi. Tapi juga memperkokoh infrastruktur sosio-ekonomi bangsa Palestina. Pelatihan diharapkan melahirkan harapan kehidupan yang lebih baik di luar batas kamp pengungsi. 

"Indonesia telah sejak lama memberikan dukungan bantuan kapasitas bagi Palestina, antara lain dalam bidang pengembangan UMKM, pemberdayaan perempuan, good governance, pendanaan mikro, maupun pelestarian lingkungan hidup, yang akan membentuk fondasi penting bagi pengembangan institusi Palestina," tegas Retno.

Pelatihan bisnis untuk perempuan di kamp pengungsi dilaksanakan di Amman pada 5-8 Maret 2019. Para peserta berasal dari berbagai lembaga penanganan pengungsi, seperti UNRWA Palestina, UNRWA Yordania, Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO), East Jerusalem Young Men Christian Association (YMCA), Women's Centre Al Thouri Silwan, dan WAFAA Group-Palestine.

Tenaga ahli untuk pelatihan berasal dari Global Entrepreneurship Network (GEN) Indonesia, yang berada di bawah Ciputra Foundation dan memiliki kemitraan dengan Queen Rania Foundation di Yordania. Retno juga mengapresiasi organisasi-organisasi yang turut memberikan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat Palestina.

Retno juga mengangkat kembali posisi Indonesia yang senantiasa mendorong negara-negara OKI untuk tegas dan berani dalam memberikan dukungannya kepada Palestina.

"Di pertemuan OKI minggu lalu, saya tegaskan bahwa tidak ada pilihan lain bagi OKI kecuali memberikan dukungan tegas dan konkret bagi kemerdekaan Palestina," ujar Retno.

Pada kesempatan ini, Menlu RI juga menyaksikan penandatanganan letter on intent (LoI) antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Palestina mengenai pemberian bantuan kemanusiaan untuk Gaza terkait pengadaan desalinasi air dan obat obatan serta alat-alat kesehatan, yang ditandatangani Sekjen Kemlu RI, Duta Besar Mayerfas dan Duta Mazen Shamiyah, Assistant Minister for Asia, Africa and Australia, dari Kemlu Palestina. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar