SeRiau - Stefan Bradl punya peran berbeda dalam dua tahun terakhir bersama Honda. Pria kelahiran Augsburg, Jerman, itu ditunjuk sebagai pembalap penguji sekaligus cadangan apabila satu dari empat rider Honda berhalangan tampil.

Peran tersebut sudah dijalani dengan baik oleh Stefan Bradl sejak MotoGP 2018. Meski hanya menjadi pembalap penguji serta cadangan, pria berusia 29 tahun itu beberapa kali turun mengaspal di lomba dengan fasilitas wildcard.

Mantan juara dunia Moto2 (250cc) itu cukup senang dengan peran barunya. Sebab, ia tidak diwajibkan mencatat waktu terbaik dalam setiap tes karena itu menjadi tugas pembalap utama seperti Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Cal Crutchlow sehingga dirinya bisa lebih rileks.

Meski begitu, peran besar Bradl selama tes pramusim MotoGP 2019, terutama di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, awal Februari lalu menuai pujian dari Marc Marquez. Sang pembalap sendiri belum tahu apakah akan menjadi pembalap tes Honda Racing Corporation (HRC) untuk jangka panjang atau tidak.

“Kami punya iklim yang sangat sempurna di HRC. Mereka senang dengan saya, sebaliknya saya juga senang dengan mereka. Well, berapa lama saya ingin menjadi pembalap penguji cukup sulit untuk diperkirakan,” ucap Stefan Bradl, mengutip dari Speedweek, Minggu (3/3/2019).

“Saya belum berusia 30 tahun dan tidak seharusnya berencana menjalani peran ini untuk jangka panjang. Kami baru saja memasuki tahun kedua. Segalanya berjalan baik dan saya mendapat masukan yang baik juga dari HRC. Jika situasi ini berlanjut, maka Anda bisa merencanakan jangka panjang,” pungkas pria yang membalap dengan motor bernomor enam itu. (**H)

Sumber: Okezone