PSSI Cabut Hukuman Bobotoh dan Dua Pentolan Aremania

  • Jumat, 01 Maret 2019 - 01:21:53 WIB | Di Baca : 1100 Kali

SeRiau - PSSI memutuskan untuk mencabut hukuman bagi suporter Persib Bandung, Bobotoh, untuk kompetisi musim ini. Selain itu, hukuman bagi dua suporter Arema FC, Yuli Sumpil dan Fany, juga dicabut. 

Keputusan ini diambil setelah PSSI mengkaji putusan yang dibuat Komite Disiplin 2018. Penerbitan Surat Keputusan ini sesuai amanah kongres PSSI di Bali pada 20 Januari 2019 lalu, tentang kewenangan yang diberikan kepada Komite Eksekutif untuk mengkaji keputusan Badan Yudisial. 

Bobotoh sebelumnya dihukum tak boleh masuk stadion saat laga kandang di luar Jawa hingga akhir musim kompetisi 2018. Persib juga tak bisa menggelar pertandingan kandang sampai setengah musim 2019. 

Hukuman itu diberikan setelah ada insiden pengeroyokan Haringga Sirila, pendukung Persija Jakarta. Haringga tewas dikeroyok oknum Bobotoh. Insiden itu terjadi sesaat sebelum pertandingan antara Persib melawan Persija digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, tahun lalu.

Kini, dengan penerbitan Surat Keputusan tersebut, Bobotoh bisa kembali menyaksikan Persib pada musim ini. Hal ini setelah mereka melaksanakan pertemuan dengan komite eksekutif PSSI.

Terkait keputusan PSSI mencabut hukuman bagi dua suporter Arema FC, Yuli Sumpil dan Fany kini diizinkan masuk stadion. Sebelumnya, kedua suporter itu dihukum larangan masuk stadion seumur hidup. 

Satu SK lainnya fokus terhadap pelanggaran disiplin yang ditimbulkan oleh perilaku suporter yang mengakibatkan klub dijatuhi denda.

PSSI memutuskan untuk mengembalikan sebagian nilai denda kepada klub sebagai dukungan finansial dalam program edukasi supporter (fans management) yang harus dilakukan di klub. Keputusan sekaligus program ini, akan melibatkan semua klub peserta Kompetisi Liga-1 2018. 

Jenis keputusan komdis yang dinilai tidak bisa dijalankan adalah larangan kepada individu untuk memasuki stadion dan larangan bagi penonton untuk masuk/menonton pertandingan di dalam stadion tanpa menggunakan atribut, termasuk nyanyian, koreo dan semua hal yang terafiliasi dengan klub. 

Terkait dua hal ini, PSSI menilai dalam implementasiya tidak hanya mengalami kendala, akan tetapi justru berpotensi menimbulkan masalah baru, yaitu pelanggaran disiplin. 

"Keputusan ini diambil setelah dilakukan telaah panjang dan hati-hati. Dengan tujuan yang terukur, yaitu perbaikan kualitas penyelenggaraan pertandingan, dibarengi upaya edukasi supporter oleh Klub," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria dikutip dari laman PSSI. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar