JK: Era SBY hingga Jokowi Saya Tak Minta Jadi Wapres, Selalu Diminta

  • Ahad, 24 Februari 2019 - 00:59:04 WIB | Di Baca : 1039 Kali

SeRiau - Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri Silaturahmi Nasional Institut Lembang 9 di hotel Arya Duta, Jakarta Pusat. Dalam acara itu, JK bercerita soal perjalanannya menjadi seorang wakil presiden.

Selama ia menjabat wapres, sejak era SBY hingga saat ini mendampingi Jokowi, JK mengaku tak pernah sekalipun meminta posisi tersebut. Namun, JK selalu diminta oleh rekan politiknya. 

"Dalam kesempatan ini, saya dalam proses pemilu, itu tidak pernah mengusulkan, selalu saya diminta. Saya tidak pernah meminta untuk jadi wapres, saya selalu diminta untuk jadi wapres sejak zaman Pak SBY, (sampai) Pak Jokowi," kata JK yang juga Ketua Dewan Pengarah TKN Jokowi-Ma'aruf di lokasi, Sabtu (23/2).

Sementara, saat bertarung di Pilpres 2009, ia mengaku tak menawarkan diri untuk menjadi kandidat capres. JK yang saat itu menjabat Ketum Golkar, diminta oleh para kadernya maju menjadi capres. Akhirnya ia maju menggandeng Wiranto sebagai cawapresnya.

Selain diminta, JK juga mempertimbangkan Golkar merupakan partai yang cukup besar yang cukup memiliki pengaruh.

"Waktu mau jadi presiden itu terpaksa. Kenapa terpaksa? Karena Golkar partai paling besar, masak partai paling besar enggak punya calon? Maka, (diputuskan saat itu) tidak bergabung lagi dengan Pak SBY," ujar JK.

"Maka dibutuhkan harkat partai, karena saya bilang harkat partai perlu dijaga, partai besar harus juga mempunyai calon baik, otomatis ketua umum menjadi calon yang baik. Semua orang mengusulkan ketua umum, tapi seperti kita ketahui tidak mudah melakukan itu," timpalnya.

Bicara soal Pilpres 2019, JK menyebut para kandidat termasuk calon yang didukungnya harus memiliki 3 kriteria. Yakni dikenal, disukai, dan dipilih masyarakat.

"Pemilu itu ada 3 tahapnya, dikenal, disukai, dan dipilih. Kalau kita tidak kenal, kita tidak mungkin disukai. Kalau tidak disukai tidak mungkin dipilih. Karena itu kita harus menjelaskan sehingga orang mengetahui, dan orang juga menyukai dan kemudian memilih," kata JK. (**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar