Klarifikasi Indopos soal Berita "Ahok Gantikan Ma'ruf Amin?"

  • Jumat, 15 Februari 2019 - 18:52:25 WIB | Di Baca : 1077 Kali

SeRiau - Pemimpin Redaksi Indopos Juni Armanto memberikan klarifikasi terkait pemberitaan artikel "Ahok Gantikan Ma'ruf Amin?". Juni merasa kecolongan lantaran tidak memperkirakan laporan tersebut dipermasalahkan oleh Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf.

Juni mengaku, awalnya hanya membuat bantahan terhadap isu yang beredar di media sosial. Lantas, pihaknya meminta bantahan dari politisi pendukung pasangan calon presiden nomor urut 01.

"Karena secara pemberitaan sebenarnya kita mencoba mengklarifikasi. Grafis itu, wartawannya sudah tau nih ada polemik, viral di medsos terus kita angkat di beritacetak melalui konfirmasi ke pihak TKN dengan PDIP dengan pengamat," ujarnya kepada wartawan, Jumat (15/2).

Juni mengaku berita tersebut telah melalui proses redaksi sampai diterbitkan pada 13 Februari 2019. Isinya diklaim sebagai bentuk bantahan dari pihak TKN. Indopos melakukan konfirmasi dari Jubir TKN Ace Hasan Syadzily dan politisi PDIP Eva Kusuma Sundari.

"Intinya sebenarnya kita memperkirakan ini hanya berita bantahan aja yang viral di medsos yang grafis ini ya," kata Juni.

Dia pun mengklaim, bagan rumor skenario pergantian capres-cawapres sengaja ditampilkan sebagai bagian berita. Itu diambil mentah-mentah dari media sosial.

"Sebenarnya kita dapat grafis itu dari medsos kita hanya mengklarifikasi melalui konfirmasi ke TKN, PDIP, dan ada pengamat juga. Masih prematur lah, kasarnya," kata Juni.

Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf melaporkan koran Indopos ke Dewan Pers. TKN menduga Indopos melanggar UU No.40 Tahun 1999 tentang pers dan kode etik jurnalistik.

Dalam potongan koran Indopos tertanggal 13 Februari 2019, terdapat berita berjudul "Ahok Gantikan Ma'ruf Amin?". Selain artikel, Indopos memunculkan bagan skenario bahwa capres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin hanya sementara. Di mana, Ma'ruf akan digantikan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan kemudian akan menggantikan Jokowi di tengah jalan. Posisi cawapres kemudian diisi oleh Hary Tanoesoedibjo. (**H)


Sumber: Merdeka.com





Berita Terkait

Tulis Komentar