Malaysia Tangkap Enam Orang Diduga Rencanakan Teror

  • Jumat, 15 Februari 2019 - 17:40:27 WIB | Di Baca : 1036 Kali

 

SeRiau -- Malaysia menangkap enam orang, termasuk empat warga asing, yang diduga merencanakan penyerangan atau bergabung dengan kelompok teror.

Polisi menyatakan keenam orang itu ditangkap dalam lima operasi terpisah antara Desember dan Januari, karena dicurigai merencanakan serangan atau memiliki keterkaitan dengan kelompok-kelompok militan.

"Mereka termasuk dua orang Malaysia dan empat warga negara asing dari Singapura, Bangladesh, Filipina, dan sebuah negara Asia Selatan," kata Fuzi Harun, inspektur jenderal kepolisian, Jumat (15/2).

Diberitakan Reuters, salah satu yang ditangkap adalah seorang warga Singapura berusia 48 tahun. Ia diduga berencana menyerang sebuah bangunan yang digunakan oleh Freemason di negara bagian Johor. 

Dia juga diyakini memiliki hubungan dengan Akel Zainal, seorang warga Malaysia yang diidentifikasi sebagai militan ISIS di Suriah.

Polisi juga menahan seorang tersangka anggota Kelompok Abu Sayyaf (ASG) dalam serangan terpisah di negara bagian Sabah timur, di mana ia bekerja sebagai buruh. Tersangka 21 tahun itu diyakini memiliki hubungan dengan pemimpin ASG, Furuji Indama.

Seorang lelaki berusia 28 tahun dari negara Asia Selatan yang tak dikenal ditangkap dalam sebuah serangan di negara bagian Selangor. 

Interpol telah mengeluarkan surat perintah penangkapan atas dugaan keterlibatan pria itu dalam kegiatan kriminal dan militan.

Malaysia telah menangkap ratusan orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok militan selama beberapa tahun terakhir

Negara itu menjadi sangat waspada setelah orang-orang bersenjata yang berafiliasi dengan ISIS melakukan serangkaian serangan di Jakarta pada Januari 2016.

Sebuah serangan granat di sebuah bar di pinggiran Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur, kemudian terjadi pada Juni 2016 dan melukai delapan orang. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, pertama kalinya serangan semacam itu terjadi di tanah Malaysia.

 


Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar