Viral Tugu KB dengan Lambang Dua Jari Ditutup Terpal, Ini Faktanya

  • Selasa, 15 Januari 2019 - 19:21:32 WIB | Di Baca : 2190 Kali

SeRiau - Sebuah Tugu Keluarga Berencana (KB) dengan lambang dua jari menjadi pembicaraan warganet. Tugu yang terletak di Jalan Raya Bantul, Km 5, Dusun Glondong, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta sempat ditutup terpal.

Warganet beranggapan jika hal itu berkaitan dengan kontestasi politik dewasa ini. Akan tetapi, ternyata tugu ditutup karena takut rusak sebab baru saja dibangun.

Foto tugu yang ditutup itu diunggah ke media sosial oleh pemilik akun Ji'ih. Dalam unggahan tiga foto ke media sosial tersebut, pemilik akun menambahkan tulisan, "Simbol KB 2JARI di daerah Bantul projotamansari dipaksa tutup terpal. Setdaah...udeh kronis amat ame 2JARI, tuh patung kaga salah ape2 lo blongsongi pake terpal kaya buah nangka. Paraah coyy...". Unggahan itu juga diikuti emoticon tertawa.

Sedangkan dalam tiga foto yang diunggah, pemilik akun Ji'ih juga memberi tulisan pada foto pertama dengan tambahan tulisan "2 jari", foto kedua diberi tambahan tulisan "karena dua jari, langsung ditutup dan pada gambar kedua, simbol dua jari ditutup dengan terpal warna oranya diberi tanda "lingkaran merah".

Bahkan akun Twitter @AkunTofa, me-retweet akun anak rantau yang membagikan postingan yang sama.

Dari penelusuran, Tugu KB berada di pintu masuk dusun. Salah satu warga yang berada di belakang tugu, Hascaryo mengatakan, apa yang diunggah oleh warganet ke media sosial sama sekali tidak sesuai dengan fakta yang ada.

Warga yang rumahnya berada di sisi barat Tugu Keluarga Berencana ini pun menceritakan awal mula pembangunan Tugu Keluarga Berencana yang kemudian viral di media sosial.

"Yang menutup pak dukuh, awalnya karena masih baru dibangun dan kondisi cuaca waktu itu hujan ditutup menggunakan terpal, tetapi yang membuka saya tidak mengetahui,"katanya Selasa (15/1/2019)

"Penutupan Tugu KB itu tidak ada hubungannya dengan masalah politik, hanya untuk keamanan Tugu KB agar cepat kering. Beberapa hari lalu, KPU juga datang ke sini menanyakan hal sama. Saya jawab begitu, akhirnya mereka paham," ucapnya.

Kepada Dusun Glondong Yanto Eko Cahyono belum bisa dikonfirmasi. Ketika dicari di kediamannya, Yanto tak berada di rumah.

Namun, istri Yanto Eko Cahyono, Tutik, menceritakan hal yang tak jauh berbeda. Awalnya, Tugu Keluarga Berencana berada di sisi selatan atau jalan alternatif masuk Kampung Glondong. Namun, dibatalkan dan dipindahkan ke jalan utama masuk dusun. Di lokasi itu juga ada gapura selamat datang ke Dusun Glondong.

"Tidak ada kaitannya dengan politik, karena waktu itu sudah malam juga selesainya," katanya.

Komisioner Bawaslu Bantul Herlina mengatakan, pihaknya sudah mengecek di lokasi, dan terpal sudah dibuka. Namun demikian, pihaknya tidak bisa melangkah lebih jauh karena tugu tersebut bukan alat peraga kampanye.

"Jika patung (tugu KB) ditempeli stiker itu menjadi ranah Bawaslu, di saat itu tidak ada alat peraga kampanye (APK) meskipun menunjuk jari berapa pun tidak masalah. Apalagi itu dibangun pemerintah untuk sosialisasi KB," katanya.

Dia berharap agar masyarakat bijak bermedia sosial sehingga tidak menimbulkan kegaduhan.

"Setidaknya bermedia sosial itu yang normatif tidak mengeluarkan sesuatu yang bisa menimbulkan kegaduhan," katanya. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar