Andi Arief Persilakan Hasto Laporkan Soal Cuitan Hoax Surat Suara Dicoblos

  • Kamis, 03 Januari 2019 - 10:53:38 WIB | Di Baca : 1100 Kali

 

SeRiau - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief bersuara mengenai reaksi keras dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengenai 7 kontainer surat suara Pilpres 2019 yang sudah tercoblos. Andi pun menyebut, cuitannya di twitter pada Rabu 2 Januari 2019 hanya mengimbau supaya KPU mengecek kebenaran kabar tersebut.

"Hasto Sekjen PDIP buta huruf. Suruh baca twit saya dengan jelas. Saya mengimbau supaya dicek. Karena isu itu sudah dari sore muncul. Bahkan Ketua KPU sendiri mengakui dia mendapat kabar dari sore. KPU bergerak setelah imbauan saya," ucap Andi kepada Liputan6.com, Kamis (3/1/2019).

Dia menegaskan, tak mempermasalahkan jika ada yang hendak melaporkannya ke kepolisian. Dia menyebut ingin menyelamatkan Pemilu.

"Silakan saja kalau saya mau dilaporkan, tinggal aparat hukum mau berpihak pada Hasto Sekjen PDIP yang buta huruf membaca twitt saya, atau berpihak pada saya yang ingin menyelamatkan pemilu supaya jurdil," pungkas Andi Arief.

Sebelumnya, kabar tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos dicuitkan Andi Arief pada Rabu 2 Januari. Andi menyebut ada tujuh kontainer di Tanjung Priok, Jakarta Utara, berisi surat suara tercoblos. Namun, cuitan itu kemudian dihapusnya.

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. Karena ini kabar sudah beredar," demikian cuitan Andi Arief melalui twitternya @AndiArief_
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pun bereaksi keras terhadap Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief. Dia menyebut pernyataan Andi berbahaya.

"Pernyataan saudara Andi sangat provokatif, cermin kekerdilan jiwa, mental prejudice, dan sangat berbahaya. Pernyataan jalanan tanpa dasar tersebut, sudah memenuhi delik hukum untuk dipersoalkan," ucap Hasto.

Dia pun meminta Andi untuk tidak berhalusinasi. Beranggapan Pemilu 2019 sama dengan Pemilu 2009 yang diklaimnya penuh kecurangan.

"Saudara Andi Arief juga harus ingat ini tahun 2019, sehingga jangan berhalusinasi terjadi kecurangan masif seperti tahun 2009, ketika pimpinan KPU saat itupun ditawari masuk ke jajaran teras elit kekuasaan. Jadi simpan seluruh skenario berpikir curang dengan referensi masa lalu," ungkap Hasto.

Dia menyebut, apa yang dilakukan Andi Arief, semakin membuktikan adanya berbagai penggunaan skenario.

Tak Benar

Sebelumnya, KPU bersama Bawaslu serta pihak lainnya melakukan pengecekan ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang dimana disebutkan ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos. Dalam kesempatan itu, Ketua KPU Arief Budiman menyatakan kabar tersebut tidak benar.

"Kami memastikan berdasarkan keterangan dari Bea Cukai tidak ada berita itu. Tidak ada juga kabar bahwa ada TNI AL yang menemukan itu. Tidak benar KPU telah menyita satu kontainer tersebut. Semua berita bohong," ucap Arief.

Dia menegaskan, pihak yang menyampaikan tersebut atau menyebarluaskan harus segera ditangkap oleh pihak keamanan.
"Orang-orang jahat yang menganggu, mendelegitimasi penyelenggaraan Pemilu harus ditangkap. Pelakunya (harus segera ditangkap)," ungkap Arief.

Sementara itu, Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin, mengatakan hal yang sama. Dia menuturkan, pihak yang memiliki otoritas terhadap kontainer yang ada sudah memastikan kabar tersebut tidak benar adanya.

"Memastikan itu berita bohong. Harus kita lawan dan klarifikasi kebenarannya," jelas Afifuddin.

Dia mengatakan, pihaknya juga langsung melaporkan kabar ini ke Cyber Crime Mabes Porli.

"Kita sudah laporkan ke Cyber Crime Mabes Polri," tutupnya.

 

 

 


Sumber Liputan6.com





Berita Terkait

Tulis Komentar