Saat Joko Widodo dari Klaten Curhat Dolar Naik ke Sandiaga

  • Sabtu, 29 Desember 2018 - 20:11:23 WIB | Di Baca : 1081 Kali

SeRiau - Cawpres Sandiaga Uno bertemu dengan Joko Widodo saat melakukan kunjungan ke Sentra industri cor logam di Klaten, Jawa Tengah. Namun, Joko Widodo yang bertemu Sandiaga bukanlah rivalnya di Pemilu 2019, melainkan seorang pengusaha cor logam.

Di hadapan Sandiaga, Joko Widodo curhat soal dolar naik sampai naiknya bahan baku logam.

"Para pengerajin cor logam di daerah ini Pak, kalau dolar naik, harga logam bahan baku logam pun ikut naik. Belum lagi makin banyak impor. Ini yang membuat kami khawatir Pak, impor ancaman serius bagi industri cor logam kecil dan menengah," curhat Joko Widodo kepada Sandiaga di Sentra Industri Cor Logam, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (29/12/2018).

Dalam keterangan tertulis dari tim BPN Prabowo-Sandi, cawapres nomor urut 02 itu kemudian menyatakan dirinya bersama Prabowo Subianto akan fokus pada perbaikan sektor ekonomi. Dia akan mendorong pengusaha kecil dan menengah untuk menjadi pengusaha besar.

"Kami akan menggenjot produksi nasional. Indonesia kaya. Tapi mengapa kok kita masih terus berutang dan impor? Jika berutang terus, kita makin mudah didikte. Bangsa ini hanya akan menjadi penonton, bukan pemain. Insyaallah Pak Joko Widodo, kami akan utamakan industri kecil dan menengah semakin hebat ke depannya, bukan terpuruk. Karena UMKM adalah penggerak ekonomi sesungguhya," kata Sandi.

Sandiaga mengaku senang bisa bertemu dengan Joko Widodo. Dia bisa mendengarkan langsung keresahan masyarakat kelas bawah atas kenaikan dolar dan kesulitan bahan baku logam.

"Saya senang hari ini bertemu dengan Pak Jokowi Widodo yang juga insinyur, namanya kebetulan sama dengan Pak Presiden. Namun Pak Joko yang satu ini merupakan pelaku dan pengusaha cor logam di sini. Pak Joko, mengeluhkan soal bahan baku yang sulit didapat," papar Sandi. 

Selain berdialog dengan joko Widodo, Sandi juga sempat berbincang-bincang dengan dengan warga dan tokoh masyarakat perwakilan Desa di Wilayah Klaten Utara, Ngawen, Klaten Tengah dan Karanganom. Di sana, Warga mengeluh soal harga-harga kebutuhan pokok yang terus naik dan sulitnya mencari lapangan kerja. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar