Perombakan Kabinet Saudi dan Efek Panjang Pembunuhan Khashoggi

  • Sabtu, 29 Desember 2018 - 06:13:54 WIB | Di Baca : 1118 Kali

SeRiau - Kasus pembunuhan wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, menodai citra Kerajaan Saudi di mata dunia. Raja Saudi Salman Salman bin Abdulaziz al-Saud pun memerintahkan perombakan pemerintahan. 

AFP dan CNN melaporkan, Jumat (28/12/2018), Menteri Luar Negeri menjadi salah satu posisi yang dirombak. Jika sebelumnya jabatan Menlu Saudi diisi Adel al-Jubeir, kini diisi Ibrahim al-Assaf. Ibrahim merupakan mantan Menteri Keuangan yang 4 bulan lalu sempat ditahan dalam penggerebekan antikorupsi yang dicetuskan MBS. 

Sedangkan Al-Jubeir yang membela pemerintahan Saudi dalam kemelut pembunuhan Khashoggi, diturunkan jabatannya menjadi Menteri Negara untuk Urusan Luar Negeri. Tidak disebut lebih lanjut alasan penurunan jabatan itu. 

Selain posisi Menlu, Raja Salman juga memerintahkan penggantian Kepala Garda Nasional Saudi. Pangeran Abdullah bin Bandar yang juga mantan Dubes Saudi untuk AS ditunjuk Raja Salman sebagai Kepala Garda Nasional Saudi yang baru.

Penasihat keamanan nasional juga diisi oleh orang baru, yakni salah satunya oleh Musaed al-Aiban yang merupakan lulusan Harvard University. 

Perombakan ini tidak menyentuh otoritas-otoritas yang dipimpin langsung Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), yang juga pemimpin de-facto Saudi. Termasuk di antaranya Menteri Energi dan Keuangan meskipun ekonomi Saudi dalam penurunan. 

Berikut pejabat-pejabat baru di Kabinet Saudi di antaranya: 

1. Kepala Garda Nasional Pangeran Abdullah bin Bandar
2. Menteri Luar Negeri Ibrahim al-Assaf
3. Menteri Negara untuk Urusan Luar Negeri Adel al-Jubeir
4. Penasihat Keamanan Nasional Musaed al-Aiban
5. Menteri Informasi Turki al-Shabanah
6. Penasihat Kerajaan Awwad al-Awwad
7. Kepala Otoritas Hiburan Turki al-Sheikh
8. Kepala Otoritas Pariwisata Ahmed al-Khatib.

Tak hanya itu, Raja Salman juga memerintahkan pembentukan sebuah Badan Luar Angkasa Nasional yang akan dipimpin oleh salah satu putranya, Pangeran Sultan bin Salman, yang mantan astronot.

Perombakan-perombakan ini dilakukan saat Saudi tengah berupaya memperbaiki citra yang ternoda akibat kasus pembunuhan Khashoggi. "Anda tidak bisa melepaskan keterkaitan Khashoggi dalam semua perkembangan, meskipun perombakan pemerintahan biasa terjadi setiap empat tahun," sebut peneliti senior pada Gulf Research Centre, Mohammed Alyahya.

"Perombakan melibatkan penunjukan sejumlah pangeran muda, tapi juga negarawan veteran pada sejumlah jabatan. Ada upaya menyeimbangkan reformasi yang berlangsung cepat dengan memperkuat prosedur dan institusi pemerintahan," imbuhnya. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar