Transaksi Kelar, Freeport McMoran Klaim Akan Investasi US$20M

  • Jumat, 21 Desember 2018 - 18:50:24 WIB | Di Baca : 1247 Kali

SeRiau - CEO Freeport-McMoran Inc Richard Adkerson mengaku lega transaksi divestasi dengan Pemerintah Indonesia telah selesai. Dengan begitu, pihaknya mengklaim bisa segera merealisasikan investasinya sebesar US$20 miliar ke Tambang Grasberg di Papua.

Menurut dia, kini Freeport-McMoran memiliki kepastian ihwal perpanjangan operasional hingga 2041 mendatang. Ia menyebut Tambang Grasberg akan bertransformasi dari tambang terbuka menjadi tambang bawah tanah (underground mining). Untuk itu, dibutuhkan dana investasi yang tidak sedikit.

"Kami kini sedang bertransformasi dari tambang terbuka yang kami operasikan sejak 1990 ke tambang bawah tanah dan kami akan berinvestasi US$20 miliar. Itu adalah jumlah yang besar," ujar Adkerson di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (21/12).

Operasi tambang bawah tanah ini dianggap penting karena bisa menciptakan tenaga kerja serta pendapatan yang semakin besar bagi Pemerintah Indonesia. Ia juga berjanji bahwa operasional tambang ke depan akan benar-benar memikirkan masalah lingkungan dengan baik.

"Dan menciptakan nilai tambah bagi Indonesia itu sendiri," imbuhnya. 

Secara umum, ia merasa senang proses transaksi divestasi ini selesai dan berterima kasih kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo karena selalu mencari solusi yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. 

Ia juga berjanji akan memenuhi keinginan Jokowi seperti membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) dalam lima tahun ke depan.

"Kami akan lakukan itu karena kami mendapatkan kepastian operasi hingga 2041 dan stabilitas dari sisi fiskal," terang Adkerson.

Indonesia melalui PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) resmi menggenggam 51,23 persen saham PT Freeport Indonesia dengan membayarkan US$3,85 miliar atau sekitar Rp56 triliun (kurs Rp14.500 per Dolar AS).

"Saya baru saja menerima laporan dari seluruh menteri terkait. Dirut PT Inalum dan CEO Freport McMoran sampaikan bahwa saham PT Freeport Indonesia 51,2 persen sudah beralih ke PT Inalum dan sudah lunas dibayar hari ini," tutur Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jumat (21/12). 

Setelahnya, Freeport berhak mengantongi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dengan durasi 2x10 tahun. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar