Djoko Santoso Bela Prabowo Soal 'Negara Punah': Dia IQ-nya Tinggi

  • Kamis, 20 Desember 2018 - 18:45:02 WIB | Di Baca : 1289 Kali

SeRiau - Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso membela capresnya Prabowo Subianto soal retorika Indonesia bakal punah. Djoko menyebut Prabowo punya IQ tinggi.

"Sekarang ada berita 'Prabowo ngigo Indonesia punah', ini kan tidak bagus. Prabowo itu IQ-nya tinggi kok. Sehingga salahnya (pemberitaan) di sini. Seharusnya orang ngomong dari A sampai C kan, lewatnya B. Ini (Prabowo) langsung (A ke C)" katanya di Kopi Bos Jln. Asembaris Raya No.13C, Jakarta Selatan, Kamis (20/12/2018).

Djoko menjelaskan maksud 'Negara Punah' yang diucapkan Prabowo. Dalam sejarahnya umur negara-negara di Nusantara menurutnya semakin pendek.

"Dari histori, negara-negara di Nusantara makin pendek umurnya. Sriwijaya (berusia) 700 tahun. Majapahit (berusia) 350 tahun. Demak hanya beberapa tahun. kita (Indonesia) 73 tahun," kata dia.

"Negara adalah patologinya. Negara itu seperti mikro organisme, makhluk hidup. Dia akan keserang penyakit seperti manusia pada umur 70, 80, 90-an. Uni Soviet kena stroke umur 70-an habis. Yugoslavia habis. Amerika umur 100-an perang saudara yang jumlah korbannya melebihi perang dunia. Umur 70, 80, 90, negara-negara itu bisa kena penyakit," tutur Djoko.

Dia juga menyebut hal-hal yang bisa menjadi ancaman bagi Indonesia, di antaranya perubahan iklim sampai maraknya penggunaan narkoba.

"Narkoba sudah datang ton per ton. Bangsa ini sedang berperang. 30 sampai 50 tahun lagi itu kita (Indonesia) akan mendapatkan anugerah dari Allah. penduduk kita 50 persen tenaga profesional yang produktif. Kalau kalian (generasi muda) terserang narkoba, ke mana negara ini? Ini yang kita hadapi. masih banyak lagi, ada krisis pangan, kesenjangan sosial. Kita sudah dicengkram kapitalis. Akhirnya ada kesenjangan sosial. Ini semua menjadi ancaman kita," jelasnya.

Selain itu, Djoko menyoroti soal 'adu hebat' sebagai imam salat. Jika masyarakat suka presiden yang menjadi imam salat, maka Jokowi disebut Djoko jadi pilihannya. Tapi bila masyarakat menyukai presiden jujur dan berani, maka Prabowo yang jadi pilihan.

"Ada pilpres. Kalau suka presiden jadi imam salat, pilih jokowi. Kalau suka presiden jujur dan berani, pilih Prabowo. Jarang orang 'ah kalau jadi imam nggak bisa' masih ada menteri agama yang lebih pinter. Diserahkan pada ahlinya. Nggak ada yang orang yang berani mengaku kelemahan dan kesalahan. Jujur jadi barang yang langka. Salat urusan manusia dengan Tuhan. Nggak usah kita ngurus-ngurus. Supaya kita nggak ramai. Kita semua bangsa beradab," kata Djoko. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar