Dihentikan Sementara, Tol Layang Jakarta-Cikampek Bisa Dipakai Mudik Lebaran?

  • Selasa, 18 Desember 2018 - 19:07:13 WIB | Di Baca : 1172 Kali

 


SeRiau - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2019, pemerintah akan menghentikan pengerjaan proyek di sepanjang jalan tol Jakarta-Cikampek. Salah satu yang akan dihentikan adalah pengerjaan proyek Jakarta-Cikampek (Japek) Elevated II.

Menanggapi penghentian tersebut Direktur Operasi II PT Jasa Marga (Persero) Subakti Syukur mengatakan meskipun ada penghentian proyek pihaknya mengaku optimis tidak akan ada molor dalam penyelesaian proyek tersebut. Artinya, proyek tersebut akan tetap rampung pada Mei 2019 dan bisa digunakan untuk Lebaran tahun depan.

"Kita rencanakan selesai Mei. Tapi bagaimana progres apakah bisa dicapai," ujarnya dalam acara konferensi pers di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Subakti menambahkan, tidak terganggunya pengerjaan proyek Jasa Marga tersebut dikarenakan status penghentiannya hanya sebentar saja. Adapun penghentian terhadap proyek jalan tol layang Jakarta Cikampek adalah hanya selama delapan hari saja.

Adapun delapan hari tersebut dimulai saat arus mudik Natal yakni pada tanggal 19-22 Desember 2018. Kemudian penghentian akan dilanjutkan pada saat arus balik Natal di tanggal 25 Desember 2018.

Selanjutnya akan dihentikan kembali pada arus mudik Tahun Baru di 28-29 Desember. Setelah itu pengerjaan proyek berlanjut dan akan dihentikan kembali pada arus balik Tahun Baru pada tanggal 1 Januari 2019.

"Di luar tanggal tersebut, proyek Japek elevated masih akan tetap mengejar targetnya karena sesuai rencana bahwa nanti bulan Mei (2019) bisa fungsional sebelum Lebaran," ucapnya.

Sementara itu, Vice President Toll Road Business Development Jasa Marga Vera Kirana mengatakan, proses pengerjaan tol layang Jakarta Cikampek itu masih on track. Adapun hingga saat ini progres pengerjaan jalan tol Jakarta-Cikampek Elevated II sudah mencapai 60%.
"Progres (pembangunan) saat ini sudah 60%. Pengoperasian di Mei," ucapnya.

Vera menambahkan, dalam rangka untuk mengantisipasi penghentian proyek sementara itu pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah strategis. Seperti dengan menambah jumlah pekerja proyek untuk mempercepat pembangunan.

"Kami melakukan upaya upaya peningkatan produktivitas untuk pencapaian target terkait dengan sumber daya dan produktivitas material," jelasnya.

 

 

 


Sumber Okezone





Berita Terkait

Tulis Komentar