Kronologi Penangkapan Perusak Bendera Demokrat di Pekanbaru

  • Sabtu, 15 Desember 2018 - 16:52:31 WIB | Di Baca : 1174 Kali


SeRiau - Partai Demokrat dibuat geram dengan aksi perusakan baliho dan bendera partai di Pekanbaru, Riau pada Sabtu (15/12). Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menuturkan satu orang sudah diamankan atas insiden ini. 

"Satu orang sudah diamankan. Dia mengaku dibayar Rp100 ribu saja untuk merusak. Tapi kami yakin ada aktor intelektualnya," kata Hinca kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (15/12).

Hal ini pun dibenarkan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. Lewat keterangan resminya, Dedi mengatakan bahwa pada Sabtu (15/12) sekitar pukul 01.45 WIB pihak kepolisian telah mengamankan terduga pelaku. 

Selain mengamankan pelaku berinisial HS, polisi juga mengamankan barang bukti berupa tiang bambu dan kayu sebanyak empat buah, potongan sobekan baliho dan pisau cutter. 

Dedi menjelaskan saat kejadian saksi sedang melintas dengan mengendarai sepeda motor di SPBU Sudirman mengarah ke bandara. Saksi pun melihat HS sedang memanjat baliho Partai Demokrat yang berada tak jauh dari SPBU. 

Melihat aksi tersebut, saksi langsung berteriak ke arah terduga pelaku. HS pun melompat, kabur tapi sempat terjatuh. Namun ia masih bisa berlari menyeberang. 

"Lalu saudara saksi melakukan pengejaran dan menangkap saudara HS. Setelah itu saudara saksi membawa terduga pelaku ke Hotel Pengeran dengan tujuan melaporkan ke Pak Sekjen Pak Edy Moh. Yatim," paparnya. 

Hinca yang mengawal kasus ini pun mengatakan dari keterangan HS, sudah ada tujuh nama dari 35 orang yang diduga terlibat pengrusakan baliho dan bendera. Ia pun sudah memastikan pada pihak Polresta Pekanbaru untuk bisa menyelesaikan kasus dalam 1x24 jam. 

Sementara itu, Hinca memastikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat akan membersihkan baliho dan bendera yang telah rusak. Pembersihan baliho dan bendera merupakan instruksi langsung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. 

Lewat sebuah video yang diambil oleh Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari, SBY mengungkapkan kesedihannya. Baliho dan bendera tersebut sekiranya untuk menyambut kedatangannya bersama Ani Yudhoyono di Pekanbaru. 

"Menyayat hati ini ulah pihak-pihak tertentu atau saudara-saudara kami, masyarakat Riau sudah berubah?" ucap SBY. 

 

 

 

 

Sumber CNN Indonesia 


 





Berita Terkait

Tulis Komentar