Luruskan Isu PKI, Jokowi Sebut Ada 9 Juta Orang Percaya

  • Jumat, 14 Desember 2018 - 18:58:03 WIB | Di Baca : 1154 Kali

SeRiau - Presiden Joko Widodo mengungkit kembali sejumlah fitnah soal keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) atas dirinya menjelang Pilpres 2019 saat berkunjung ke Aceh, Jumat (14/12). 

Jokowi kembali mengungkit tudingan ini karena merasa harus meluruskannya. 

"Banyak sekali seperti yang kita lihat di medsos (media sosial). Presiden Jokowi itu PKI. Banyak informasi seperti itu. Ya saya sampaikan di mana-mana, PKI itu dibubarkan tahun 65 tahun 66. Saya lahir tahun 1961. Umur saya baru 4 tahun. Masa ada PKI balita. Gak logis, tapi ada yang percaya," ujar Jokowi saat perpidato pada acara Sosialisasi Prioritas Penggunaan Anggaran Desa Tahun 2019 di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Pada kesempatan itu, Jokowi mengajak semua pihak perpolitik santun dengan mengedepankan etika dan tatakrama yang sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai bangsa. Jokowi menyebut fitnah-fitnah keji seperti itu sayangnya malah dipercaya oleh sebagian masyarakat.

"Survei yang saya terima terakhir, sembilan juta orang masih percaya gambar itu, padahal gak logis, lahir saja saya belum," ujar Jokowi sambil menunjuk ke arah proyektor yang memperlihatkan gambar sosok lelaki berdiri di samping podium saat tokoh PKI, Aidit tengah berpidato.

Jokowi menuturkan, gambar sosok lelaki yang berdiri di samping podium itulah yang kemudian disebarkan di media sosial seolah-olah itu dirinya.

Pada kesempatan itu Jokowi kemudian mengajak semua pihak untuk berpolitik santun dengan cara-cara yang baik, seperti melalui adu program, adu prestasi, adu rekam jejak, hingga adu gagasan.

Upaya Jokowi membantah dirinya bukan seorang PKI bukan kali pertama. Hal itu kerap disampaikan Jokowi sebagai upaya kampanye hitam atas dirinya.

Terakhir kali, bantahan itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan ke relawan Jokowi-Ma'ruf Amin di Ancol, Jakarta Pusat, Senin (10/12).

Saat itu, Jokowi menyebut fitnah tentang dirinya antek asing dan aseng sebagai politik tidak beradab. Jokowi mengaku heran fitnah terus dialamatkan kepadanya, ketika banyak aset-aset negara yang selama ini dikuasai asing, telah diambil alih semasa pemerintahannya.

"Inilah cara politik yang enggak beradab. Masih terus antek asing, Jokowi antek asing. Antek asing yang di mana?" kata Jokowi saat itu. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar