JK Kritik Kemenag soal Daftar Tunggu Haji yang Lama

  • Rabu, 12 Desember 2018 - 16:08:51 WIB | Di Baca : 1108 Kali

SeRiau - Wapres Jusuf Kalla mengkritik lamanya waktu tunggu calon jemaah haji di Indonesia. JK menyebut masalah itu perlu segera dibicarakan dan dikaji ulang oleh Kementerian Agama.

Menurut JK, lamanya masa tunggu tersebut disebabkan karena sebagian masyarakat di Indonesia harus menabung selama bertahun-tahun sebelum naik haji. Sehingga, menurutnya, sistem waktu tunggu kabupaten akan lebih efektif jika diganti menjadi waktu tunggu nasional.

"Ini juga nanti kita perlu bicarakan bersama Menteri Agama supaya daftar tunggu, harus daftar tunggu nasional, jangan kabupaten. Karena itu ada yang karena daerahnya yang kurang dari 15 tahun, tapi ada juga yang 40 tahun. Jadi kurang adil," kata JK di Kementerian Agama, Jakpus, Rabu (12/12).

JK mengungkapkan, banyak warga Makassar yang sengaja membuat KTP di Yogyarkarta agar waktu tunggunya lebih singkat. Sebab, JK menyebut, waktu tunggu jemaah haji di Yogyakarta hanya sekitar 15 tahun saja, sedangkan di daerah Sulawesi bisa dua kali lebih lama.

"Nanti (kayak) dulu orang Makassar banyak yang ambil KTP (di) Yogya. Ambil KTP Yogya, mendaftar di Yogya sehingga menunggu 15 tahun. Dibanding (daftar tunggu) di Pare-pare atau di Sengkang 30 tahun, atau di Aceh," tutur JK.

"Yang saya dengar tinggi (daftar tunggunya lama) itu di Aceh dan di Sulawesi Selatan atau di Riau. Itu menandakan bahwa tingkat kemakmuran masyarakat dapat diukur juga bersamaan dengan daftar tingginya keagamaan di daerah tersebut," imbuhnya.

JK mengibaratkan, persoalan ibadah haji layaknya kemacetan di Jakarta yang memiliki dua sisi. Sisi baiknya, banyaknya masyarakat yang mendaftar haji menandakan kemampuan finansial dan iman yang baik. Namun di sisi lain, mereka harus menunggu lama untuk bisa berangkat.

"Berita buruknya bagaimana menunggu 20 tahun. Akibatnya dua, orang makin banyak umroh atau ONH Plus (dan) berusaha bayar mahal. Tapi di kalangan menengah ke bawah ini tentu mengharapkan bagaimana lancar," pungkas JK. (**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar