Apa Pemicu KKB Bunuh 31 Pekerja Trans Papua?

  • Selasa, 04 Desember 2018 - 23:25:38 WIB | Di Baca : 1266 Kali

SeRiau - Sebanyak 31 pekerja proyek jembatan di jalur Trans Papua tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Pemicunya sampai saat ini masih belum terjawab.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan warga tidak ada yang menolak adanya pembangunan Trans Papua. Justru disebutnya pembangunan jalan Trans Papua sangat dinantikan warga. 

"Kalau warga sendiri semua tidak ada yang menolak pembangunan infrastruktur konektivitas ini. Ini menunjukkan pembangunan infrastruktur tidak semata-mata tergantung pada tergantung ketersediaan dana," ujar Basuki saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).

Puluhan orang yang tewas dibunuh yakni pekerja proyek dari PT Istaka Karya yang tengah membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak di jalur Trans Papua, Kabupaten Nduga. Peristiwa pembunuhan diduga terjadi pada Sabtu, 1 Desember 2018, dan Minggu, 2 Desember 2018.

Polisi menyebut tewasnya pekerja proyek jembatan di jalur Trans Papua itu diduga karena ditembak oleh anggota KKB. Polisi juga menegaskan motif pembunuhan tersebut belum jelas.

"Ini diberondong, diduga diberondong oleh KKB tersebut, yang mengakibatkan beberapa meninggal dunia," kata Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen M Iqbal dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan.

Selain membunuh 31 karyawan, KKB juga menyerang Pos TNI Yonif 755/Yalet di Mbua, Nduga. Tindakan membabi buta menyebabkan 1 orang anggota TNI tewas dan satu terluka.

"Tadi malam KKB juga melakukan penyerangan terhadap Pos Satgas Yonif 755/ Yalet, menyebabkan 1 anggota tewas ditembak. Pos ini merupakan pos TNI terdekat dengan lokasi kejadian (pembantaian pekerja jembatan)," kata Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi saat ditemui di Makodam Cenderawasih di Jayapura.

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyebut KKB bukanlah kelompok kriminal, tapi pemberontak. Dia menegaskan tak ada kata negosiasi dalam penanganan kasus pemberontakan.

"Ingin memisahkan Papua dari Indonesia itu apa? Ingat, ingin memisahkan diri. Tugas pokok Kementerian Pertahanan, tugas pokok juga untuk TNI, satu, menjaga kedaulatan negara. Kedua, menjaga keutuhan negara. Tiga, menjaga keselamatan bangsa," tutur Ryamizard.

"Bagi saya tidak ada negosiasi. Menyerah, atau diselesaikan. Itu saja," sambung dia.

Polisi sudah menyebut pembunuhan 31 pekerja dilakukan oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya. Personel gabungan TNI-Polri sudah dikerahkan ke lokasi. Tapi Apa pemicunya, masih belum terang.

Presiden Jokowi juga sudah memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengecek kasus tersebut. "Saya perintahkan tadi pagi ke Panglima dan Kapolri untuk dilihat dulu, karena ini masih simpang siur," kata Jokowi. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar