Bertemu PM Singapura, Prabowo Bahas Strategi Ekonomi

  • Senin, 26 November 2018 - 22:48:16 WIB | Di Baca : 1015 Kali

SeRiau - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto hari ini bertemu dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas tentang kebijakan ekonomi yang akan Prabowo sampaikan di Gala Dinner 'The World in 2019' yang diadakan The Economist besok di Singapura. 

"Tadi siang saya diskusi dengan PM Lee tentang apa yang akan dibicarakan besok di acara the Economist World in 2019 Gala Dinner," kata Prabowo, dalam keterangan tertulis, Senin (26/11/2018).

Prabowo mengatakan, kepada Lee, dia juga menyampaikan nantinya di Gala Dinner 'The World in 2019', ia akan memaparkan strateginya bersama Sandiaga Uno di bidang ekonomi. Mengingat, The Economist merupakan majalah yang kerap mengulas tantangan-tantangan besar para pemimpin negara dan dunia seperti ketersediaan pangan, air dan energi.

"Saya sampaikan ke PM Lee, saya maju di pemilihan presiden ini karena saya yakin, dengan strategi dorongan besar saya dan Sandiaga Salahuddin Uno, Indonesia dapat jadi negara yang export energi, pangan, air, bukan importir," katanya. 

Misalnya, kata Ketum Partai Gerindra itu, dengan memaparkan cara-cara apa saja yang akan dilakukannya nanti untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia. Salah satunya, dengan menerapkan ilmu-ilmu baru yang fokus pada keunggulan strategis bangsa Indonesia. 

"Caranya? Dengan industrialisasi, dengan digitalisasi, dengan menerapkan ilmu-ilmu baru, dengan fokus di apa yang jadi keunggulan strategis kita. Dengan begitu bisa kontribusi untuk atasi masalah dunia," ungkap Prabowo.

Kepada Lee, Prabowo juga mengaku menyampaikan bahwa jika kelak ia terpilih, maka dia akan melakukan kerjasama teknologi dan ilmu pengetahuan baik dengan Singapura maupun negara-negara lainnya. Sehingga, Indonesia bisa menjadi negara sahabat yang strategis bagi negara-negara lain dan bukan hanya sebagai negara importir saja melainkan eksportir produk produk unggulan dan strategis lainnya. 

"Untuk itu Indonesia perlu jalin kerjasama teknologi, kerjasama ilmu pengetahuan dengan Singapura dan negara-negara lain yang sudah maju industrinya, sudah lebih unggul litbangnya," pungkasnya. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar