PSSI: Kritik Masyarakat kepada Edy Rahmayadi Bukan Hoax

  • Senin, 26 November 2018 - 16:36:30 WIB | Di Baca : 1172 Kali

 

SeRiau – Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, lekat dengan kritik dari publik. Komentar dan sindiran negatif kepada pria yang juga menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara itu bukan hanya ramai di media sosial, tapi juga di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), saat Timnas Indonesia melawan Filipina, Minggu 25 November 2018.

Edy dianggap sudah tidak layak untuk memimpin PSSI. Fokusnya terbagi dengan tugas sebagai Gubernur, sehingga kerjanya di sepakbola nasional menjadi berantakan. Yang paling mencolok adalah ketidakpastian perpanjangan kontrak Luis Milla Aspas.

Setelah gagal bernegosiasi, akhirnya PSSI menunjuk Bima Sakti Tukiman sebagai pelatih Timnas Indonesia. Keputusan itu mengundang pertanyaan, karena Bima minim pengalaman, serta waktunya terlalu mepet dengan pelaksanaan Piala AFF 2018.

Benar saja, buah dari perjudian PSSI berakhir pahit. Tim besutan Bima gagal bersaing di Grup B Piala AFF 2018. Dua kekalahan, sekali imbang dan kalah menjadi rapor merah yang ujungnya dikaitkan dengan kerja Edy dan jajarannya.

Keputusan buruk itu lalu diikuti dengan ucapan kontroversial Sang Ketum. Beberapa hari lalu, dia justru berujar tak perlu dalam menanggapi pertanyaan mengenai kegagalan Timnas Indonesia.

"Wartawannya baik, Timnasnya baik," begitu kata Edy. Publik yang menangkap pernyataan itu terkesan asal-asalan langsung menanggapi. Mereka bernyanyi dan membawa spanduk dengan tulisan seperti apa yang dikatakan Edy.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Gusti Randa, turut berkomentar mengenai sikap Edy. Dia tak ragu untuk mengoreksi pernyataan mantan Panglima Kostrad itu dalam menanggapi kritikan publik.

"Harus ada koreksi, karena kritikan masyarakat bukan hoax. Ini nyata, sikapi dong. Jangan santai saja. Harus disikapi," ujar Gusti.

Pernyataan kontroversial Edy bukan cuma memancing reaksi dari publik. Pemerintah juga sempat memberi respons karena merasa diseret dalam masalah keterpurukan Timnas Indonesia terkait minimnya bantuan dana.

"Pernyataan itu harus ditahan. Bantuan Timnas kan tidak cuma uang, ada klub-klub yang pakai stadion pemerintah provinsi dan kabupaten. Itu kan bantuan pemerintah. Mungkin saat ditanya sedang banyak pikiran. Makanya jangan blunder terus," imbuhnya. 

 

 

 


Sumber VIVA.CO





Berita Terkait

Tulis Komentar