Interpol Tunjuk Kandidat Asal Korea Selatan sebagai Presiden Baru

  • Rabu, 21 November 2018 - 18:39:32 WIB | Di Baca : 1145 Kali

SeRiau - Organsisasi polisi kriminalitas internasional, Interpol telah resmi menunjuk Kim Jong-yang sebagai presiden baru mereka.

Penunjukan Kim diumumkan langsung oleh Interpol pada Rabu (21/11/2018). Kim terpilih dalam pertemuan delegasi negara-negara anggota yang digelar di Dubai.

Kim, asal Korea Selatan, menggantikan presiden interpol sebelumnya, Meng Hongwei, asal China yang hilang pada September lalu dan diumumkan mengundurkan diri setelah dituduh menerima suap.

Terpilihnya Kim sekaligus mengalahkan kandidat yang dicalonkan Rusia, Alexander Prokopchuk, yang sebelumnya menjadi wakil presiden Interpol.

Sementara Prokopchuk akan melanjutkan perannya sebagai wakil presiden Interpol.

Kim terpilih setelah mendapat dukungan mayoritas negara anggota Interpol, termasuk AS.

Melansir dari AFP, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, pada Selasa (20/11/2018), telah menyatakan dukungannya terhadap Kim yang akan melanjutkan masa jabatan Meng hingga 2020.

"Kami mendorong kepada semua negara dan organisasi yang menjadi bagian dari Interpol dan yang menghormati aturan hukum untuk memilih pemimpin yang berintegritas. Kami percaya Tuan Kim akan memenuhi harapan itu," kata Pompeo saat itu.

Terpilihnya Kim sedikit banyak turut dipengaruhi adanya kekhawatiran negara anggota akan kandidat Rusia yang jika terpilih dapat menyalahgunakan perannya untuk menargetkan lawan-lawan politik Rusia.

Dalam sebuah surat terbuka, kelompok bipartisan senator AS mengatakan, memilih Prokopchuk diibaratkan menempatkan rubah untuk menjaga kandang ayam.

"Rusia telah secara rutin menyalahgunakan Interpol untuk tujuan mengalahkan dan melecehkan lawan politik, pembangkang dan juga jurnalis," tulis surat tersebut.

Anggota parlemen di kantor luar negeri Inggris, Harriett Baldwin, mengatakan pada parlemen bahwa London lebih baik mendukung Kim.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Garrett Marquis juga turut menyuarakan dukungan terhadap Kim.

"Seperti yang ditunjukkan oelh peristiwa baru-baru ini, pemerintah Rusia menyalahgunakan proses Interpol untuk melecehkan lawan politiknya," tulisnya di Twitter. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar