Rohingya Gelar Doa Syukur Tak Jadi Dipulangkan ke Myanmar

  • Sabtu, 17 November 2018 - 17:23:58 WIB | Di Baca : 1112 Kali

SeRiau - Para pengungsi Rohingya di kamp penampungan Bangladesh memanjatkan doa syukur karena proses repatriasi mereka ke Myanmar dibatalkan.

"Kami berdoa kepada Allah atas keselamatan kami. Doa kami dikabulkan. Kami berterima kasih kepada otoritas bangladesh atas pengertian mereka terhadap posisi kami mengenai repatriasi," ujar seorang pengungsi Rohingya, Imam Hossain.

Senada dengan Hossain, seorang pengungsi lain bernama Abdul Hamid berkata, "Kami sangat senang pemulangan itu tak terjadi."

Namun, perasaan campur aduk berkecamuk di dalam diri pengungsi Rohingya lainnya, Abdul Malek.

Meski senang tak jadi dipulangkan, tapi Malek sebenarnya juga ingin bertemu dengan orang tuanya yang tak diketahui lagi kabarnya sejak ia kabur dari Rakhine, Myanmar, pada Agustus 2017 lalu.

"Saya belum bertemu orang tua saya selama lebih dari setahun. Saya ingin bertemu mereka, tapi saya merasa belum cukup aman untuk kembali," tutur Malek seperti dilansir AFP, Jumat (16/11).

Malek pun mengaku ingin akan kembali ke Rakhine jika sudah ada jaminan dari pemerintah Myanmar bahwa para pengungsi Rohingya akan diberikan kewarganegaraan.

Selama ini, Rohingya memang tak pernah dianggap sebagai warga negara meski sudah tinggal selama beberapa generasi di Myanmar.

Dijuluki imigran gelap dari Bengali, Rohingya pun menjadi sasaran empuk segala bentuk persekusi oleh warga Myanmar, mulai dari pemerkosaan, pembunuhan, hingga pembakaran rumah.

Gelombang kekerasan terbaru pecah pada Agustus 2017 lalu. Bentrokan itu merenggut setidaknya 1.000 nyawa dan memaksa 720 ribu orang Rohingya kabur ke Bangladesh.

Myanmar dan Bangladesh sendiri sebenarnya sudah meneken kesepakatan untuk memulangkan Rohingya mulai Kamis lalu, tapi Perserikatan Bangsa-Bangsa menganggap kondisi di Rakhine belum kondusif. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar