Pemerintah Sudah Utang Rp333,72 Triliun hingga Oktober 2018

  • Kamis, 15 November 2018 - 21:51:01 WIB | Di Baca : 1213 Kali

SeRiau - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatatkan realisasi pembiayaan lewat utang hingga 31 Oktober 2018 sebesar Rp333,72 triliun. Angka tersebut turun 19,59% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hingga saat ini total utang pemerintah setempat sebesar Rp4.478,57 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan total utang pemerintah pusat yang hanya sebesar Rp3.893,60 triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Pemerintah tahun akan terus menjaga APBN 2018 agar tetap kredibel, aman dan terpercaya. Hal tersebut tercermin dari semakin berkurangnya ketergantungan akan pinjaman terutama pinjaman valuta asing dan semakin kecilnya defisit anggaran pemerintah.

"Utang kita menurun dan surat berharga neto turun menjadi Rp333,72 Triliun," ujarnya dalam acara paparan APBN Kita, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Secara rinci pembiayaan utang yang berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp343,23 triliun atau sebesar 82,80% dari jumlah yang ditetapkan pada APBN. Sehingga pertumbuhan tahunan SBN lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang turun 16,64%.

Sementara itu, pembiayaan untuk pinjaman (Neto) ditetapkan turun hingga Rp15,30 triliun dalam APBN 2018, di mana sampai akhir Oktober 2018,turun hingga Rp9,51 triliun atau mencapai 62,51% dari APBN 2018.

Adapun pinjaman sendiri terdiri dari dalam negeri yang dan pinjaman luar negeri. Target pinjaman dalam negeri adalah sebesar Rp3,14 triliun. Sedangkan realisasi hingga Oktober mencapai Rp476,40 miliar atau 15,18% dari APBN 2018.

Adapun rinciannya adalah penarikan pinjaman dalam negeri sebesar Rp1,45 triliun sementara pembiayaan cicilan pokok Pinjaman Dalam Negeri sebesar Rp977,60 miliar.

Sementara untuk pembiayaan pinjaman luar negeri, ditetapkan sebesar negatif Rp18,34 triliun dengan rincian pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri sebesar Rp69,79 triliun. Dan satu lagi adalah penarikan pinjaman luar negeri sebesar Rp51,35%.

Sampai akhir Oktober 2018, penarikan pinjaman luar negeri (bruto) sebesar Rp48,57 triliun atau mengalami penurunan sebesar 5,84% (yoy). Sedangkan untuk pembayaran cicilan pokok pinjaman Luar Negeri telah terealisasi. (**H)


Sumber: Okezone





Berita Terkait

Tulis Komentar