Boeing Dituduh Sembunyikan Informasi yang Mungkin Sebabkan Jatuhnya Lion Air JT-610

  • Rabu, 14 November 2018 - 18:13:10 WIB | Di Baca : 1100 Kali


SeRiau - PERUSAHAAN pembuat pesawat terbang, Boeing dituduh telah gagal memperingatkan maskapai penerbangan akan potensi bahaya dari sistem kendali penerbangan baru pada seri pesawat 737 MAX-nya. Kegagagan Boeing itu diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 di Indonesia akhir bulan lalu.

Dalam laporannya, Wall Street Journalmenyebutkan adanya kekhawatiran akan sistem otomatis pencegahan stall pada model MAX 8 dan MAX 9 buatan Boeing. Sistem tersebut didesain untuk mencegah pilot menangkat hidung pesawat terlalu tinggi.

Namun, peringatan akan potensi bahaya dari sistem itu baru diumumkan Boeing sepekan setelah terjadinya kecelakaan Lion Air JT-610 yang menewaskan 189 penumpang dan awak pesawat tersebut.

Fitur sistem baru yang “dalam kondisi tertentu dapat mendorong hidung pesawat sampai tidak dapat ditarik lagi oleh pilot” itu dapat membuat pesawat menukik secara tiba-tiba bahkan menyebabkan kecelakaan, bahkan jika pilot menerbangkan pesawat dalam kondisi manual dan tidak mengantipasi sistem komputer pesawat mengambil alih. Demikian disebutkan dalam laporan itu.

Pakar keamanan yang terlibat dalam penyelidikan mengatakan pejabat penerbangan Amerika Serikat (AS) dan pilot maskapai belum diberitahu mengenai sistem baru yang telah ditambahkan ke pesawat 737 MAX.

Kapten Mike Michaelis, ketua Asosiasi Pilot Sekutu AS, mengatakan bahwa para pilot seharusnya dilatih untuk bekerja dengan teknologi baru tersebut.

"Sangat bodoh bagi mereka untuk memasang sistem di pesawat terbang dan tidak memberi tahu pilot yang mengoperasikan pesawat, terutama ketika menangani kontrol penerbangan,” kata Michaelis kepada WSJ sebagaimana dilansir News.com.au, Rabu (14/11/2018). "Mengapa mereka tidak dilatih tentang itu?"

Dalam pernyataannya, Boeing mengatakan bahwa mereka merasa yakin dengan keamanan dari 737 MAX.
"Kami mengambil setiap langkah untuk sepenuhnya memahami semua aspek dari insiden ini, bekerja sama dengan tim investigasi dan semua otoritas yang terlibat," demikian disampaikan perusahaan yang berbasis di Chicago, AS itu.

Hasil penyelidikan awal dari kecelakaan Lion Air JT-610 menunjukkan bahwa pesawat Boeing 737 MAX 8 itu mengalami penurunan ketinggian yang drastis setelah 13 menit mengudara sebelum akhirnya jatuh dengan kecepatan tinggi di Laut Jawa.

Pesawat yang sama sebelumnya telah mengalami kesulitan lepas landas sehari sebelum kecelakaan tragis itu. 

Penumpang mengatakan mereka mendengar suara yang aneh dan merasa seperti berada di dalam rollercoaster sementara pesawat kesulitan meningkatkan ketinggian.

Pihak berwenang masih berusaha mencari kotak hitam berisi rekaman suara di dalam kokpit yang penting untuk mengentahui apa yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut.

 

 

 

Sumber Okezone
 





Berita Terkait

Tulis Komentar