Habib Rizieq Klaim Bebas Karena Jadi Korban, Soal Jaminan dari Konjen RI Itu Palsu

  • Sabtu, 10 November 2018 - 00:13:46 WIB | Di Baca : 1124 Kali

SeRiau - Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab menegaskan dirinya adalah korban dari pemasangan poster ISIS di rumahnya di Arab Saudi. Rizieq membantah ada jaminan dari Konsulat Jenderal RI agar Polisi Arab Saudi melepaskannya.

Menurutnya, berita adanya jaminan dari Konsulat Jenderal itu bohong. Rizieq mengklaim tidak ditahan karena polisi tahu dirinya hanya sebagai korban.

"Jadi sekali lagi, saya dilepas oleh kepolisian Saudi karena memang saya sebagai korban, jadi saya dilepas tanpa jaminan apapun, sekali lagi tanpa jaminan apapun. Jadi kalau ada yang mengatakan dengan jaminan ini, jaminan itu, itu semua bohong, dan itu semua adalah berita palsu," kata Rizieq dalam video yang ditayangkan di Youtube FRONT TV, Jumat (9/11).

Selain jaminan, Rizieq juga menepis adanya Diplomat Pasukan Khusus utusan Kementerian Luar Negeri untuk memberikan memastikan kabar penangkapan dirinya.

"Saya ingatkan kepada mereka jangan lagi bercerita adanya pasukan khusus diplomatik, yang disiapkan dengan metode seperti ini, sistem seperti itu, jangan di dramatisirlah," tegasnya.

Kepada pihak KBRI, Rizieq mengingatkan agar tidak membuat keterangan yang berlebihan di media massa. Sebab, lanjutnya, semua keterangan yang keluar dari pihak KBRI tidak sesuai fakta di lapangan.

"Saya berterima kasih atas bantuan yang sudah diberikan oleh KJRI di Jeddah, tetapi saya minta KBRI yang ada di Riyadh jangan terlalu berlebihan di dalam menberikan keterangan persnya. Jadi jangan melakukan pencitraan yang tidak perlu," tandasnya.

Sebelumnya, Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin bersyukur aparat keamanan Saudi tak menahan Rizieq. "Ya bagus dia bebas," ucapnya.

Ketua MUI ini menuturkan, Rizieq bisa bebas berkat peranan Kedutaan Besar Indonesia untuk Arab Saudi. Ma'ruf mengapresiasi kerja Konsulat Jenderal di sana.

"Karena dijamin oleh Konsulat Jenderal kita di sana, bagus," imbuhnya.

Ma'ruf tak menjelaskan prosedur hukum di Saudi terkait bendera yang diduga dipakai kelompok ekstrimis dan teroris itu. "Waduh jangan tanya saya itu," kata dia.

Sebelumnya, Duta Besar (Dubes) RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, menjelaskan kronologi penangkapan Rizieq. Dia menceritakan, pada tanggal 5 November 23.30 Waktu Arab Saudi (WAS), ponselnya berbunyi. Kabar yang dia dapat, Rizieq ditangkap aparat keamanan di Mekah. Dia pun menghubungi kolega-koleganya di Saudi untuk memastikan kabar tentang penangkapan tersebut.

Agus juga berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi guna memastikan kebenaran informasi tersebut. Termasuk memerintahkan KBRI untuk melakukan pendampingan dan pengayoman kepada Rizieq selama menjalani kasusnya.

"Pada 6 November 2018, kita langsung memerintahkan DIPPASSUS (Diplomat Pasukan Khusus) yang merupakan gugus tugas reaksi cepat untuk berangkat ke Mekah dan memastikan kabar yang beredar tersebut," ucapnya Agus Maftuh melalui pesan tertulis Selasa (7/11). (**H)


Sumber: Merdeka.com





Berita Terkait

Tulis Komentar