Saudi Dilaporkan Kirim Ahli Kimia untuk Musnahkan Jasad Khashoggi

  • Senin, 05 November 2018 - 17:42:51 WIB | Di Baca : 1158 Kali


SeRiau - Pemerintah Arab Saudi dilaporkan mengirim ahli kimia dan toksikologi untuk memusnahkan jasad Jamal Khashoggi. Mereka tergabung dalam tim tambahan yang dikirim dari Saudi usai Khashoggi dibunuh.

Diberitakan AFP, laporan ini disampaikan oleh media Turki Sabah Daily yang mendapatkan informasi dari sumber pejabat pemerintahan Ankara, Senin (5/11). Menurut sumber, Arab Saudi kembali mengirim tim berisikan 11 orang ke Istanbul pada 11 Oktober 2018, 9 hari setelah pembunuhan Khashoggi pada 2 Oktober.

Tugas dari tim ini adalah menghilangkan barang bukti pembunuhan di dalam Konsulat Saudi di Istanbul. Salah satu bukti keras pembunuhan yang masih hilang hingga saat ini adalah jasad Khashoggi. 

Sumber lainnya Yasin Aktay, penasihat Erdogan, mengatakan dalam artikel yang dipublikasi Jumat lalu bahwa potongan jasad Khashoggi telah dimusnahkan menggunakan cairan asam. Diduga para ahli kimia yang didatangkan ke Saudi adalah untuk memusnahkan jasad Khashoggi.

Daily Sabah menuliskan, salah satu ahli kimia tersebut diduga adalah Ahmad Abdulaziz Aljanobi dan ahli toksikologi Khaled Yahya Al Zahrani. Mereka datang dengan label "tim penyidik", mengunjungi Konsulat setiap hari hingga 17 Oktober lalu meninggalkan Turki pada 20 Oktober.

Arab Saudi baru memperbolehkan kepolisian Turki melakukan pencarian di dalam Konsulat pada 15 Oktober. Pekan lalu, penyidik Turki mengatakan Khashoggi dicekik tidak lama setelah dia masuk ke dalam Konsulat dan tubuhnya dimutilasi.

Sebelumnya sumber intelijen kepada media Turki mengatakan Saudi mengirim 15 algojo ke Istanbul, salah satunya adalah ahli forensik Mohammed al-Otaibi yang membunuh dan memutilasi Khashoggi dalam waktu hanya 7 menit.

Saudi akhirnya mengakui pembunuhan jurnalis pengkritik pemerintah Saudi itu dilakukan secara terencana dan penyelidikan masih dilakukan. Sementara itu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pembunuhan Khashoggi atas perintah "pejabat tingkat atas" di pemerintahan Saudi.

Erdogan menekankan bahwa dia meyakini perintah itu bukan datang dari Raja Salman, tanpa menyebut nama lainnya. Pernyataan Erdogan ini secara tidak langsung menuding Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

 

 

 


Sumber kumparan





Berita Terkait

Tulis Komentar