Erdogan Salahkan Pemerintah Saudi atas Pembunuhan Khashoggi

  • Sabtu, 03 November 2018 - 12:10:00 WIB | Di Baca : 1086 Kali

SeRiau - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk pertama kalinya menuduh secara langsung pemerintah Arab Saudi bertanggung jawab atas pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi.

"Kami tahu bahwa perintah untuk membunuh Khashoggi berasal dari leevel tertinggi pemerintah Saudi," tulisnya dalam sebuah artikel di Washington Post.

Namun, sambil menekankan hubungan persahabatan Turki dengan Arab Saudi, Erdogan mengaku tidak yakin Raja Salman terlibat.

Seperti diketahui, Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.

Pembunuhan itu awalnya ditutupi oleh para pejabat Saudi dan menyebabkan krisis diplomatik antara Saudi dan sekutunya.

Lalu, Saudi sudah menangkap 18 tersangka yang pross hukumnya digelar du Saudi. Namun, Turki ingin mereka diekstradisi.

"Kami tahu, para pelaku termasuk di antara 18 tersangka yang ditahan di Arab Saudi," tulisnya di Washington Post.

"Kami juga tahu, orang-orang itu datang untuk melaksanakan perintah, yaitu bunuh Khashoggi dan pergi," lanjut Erdogan

Akhirnya, kami tahu bahwa perintah untuk membunuh Khashoggi berasal dari tingkat tertinggi pemerintah Saudi," imbuhnya.

Dia menyerukan agar dalang dari pembunuhan Khashoggi untuk diungkap.

"Tidak ada yang boleh melakukan tindakan semacam itu di tanah sekutu NATO lagi," katanya.

"Jika ada yang memilih untuk mengabaikan peringatan tersebut, mereka akan menghadapi konsekuensi berat," tutur Erdogan.

Dia mengeluh tidak ada tindakan yang diambil terhadap Konsul Jenderal Saudi, yang telah meninggalkan Turki.

Pria berusia 64 tahun itu menuduh jaksa Saudi gagal bekerja sama dalam penyelidikan dan bahkan menjawab pertanyaan sederhana.

Sebelumnya, para penyelidik Turki meyakini wartawan yang tinggal di pengasingan ini dicekik segera setelah masuk ke gedung konsulat Saudi di Istanbul, untuk mengurus dokumen rencana pernikahan.

Hingga kini, jenazah Khashoggi belum ditemukan. Pembantu Presiden Erdogan, Yasin Aktay, meyakini pria itu dilarutkan dalam asam setelah dimutilasi. (**H)


Sumber: KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar