Terjerat Kasus Penganiayaan, Saddil Ramdani Diminta Bertobat

  • Jumat, 02 November 2018 - 23:17:11 WIB | Di Baca : 1129 Kali

SeRiau - Kemenpora meminta gelandang Timnas Indonesia Saddil Ramdani benar-benar bertobat atas tindakannya melakukan penganiayaan terhadap wanita 19 tahun berinisial ASR.

Karena perilakunya pada Rabu (31/10) malam itu Saddil kini ditahan Polres Lamongan. Belum ada perkembangan terkait langkah dari pihak Saddil untuk meminta penangguhan penahanan.

Padahal, di saat bersamaan pemain Persela Lamongan itu harus menjalani pemusatan latihan tahap akhir bersama Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2018 di Cikarang.

Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto pun menyayangkan sikap Saddil. Pemain jebolan Aji Santoso International Footbal Academy itu pun diminta untuk segera bertobat.

"Betul-betul tobat, jangan ulangi. Kalau ulangi, jadi keterlaluan sekali," ujar Gatot kepada CNNIndonesia.com, Jumat (2/11).

Di mata Gatot olahraga tidak saja mendidik dan meningkatkan prestasi, tetapi juga karakter. Lebih jauh lagi Kemenpora menyebut di dalam Piagam Olimpiade, selain peningkatan prestasi ada juga sportivitas yang harus dipegang setiap atlet.

Artinya, solidaritas wajib dimiliki setiap atlet dan juga umat manusia. Karena itu, penganiayaan terhadap wanita yang dilakukan atlet berusia 19 tahun dianggap Kemenpora bukan perilaku yang wajar.

"Tidak [wajar]. Saya ingat kata-kata Luis Milla saat ke ruang ganti [Timnas Indonesia] di SEA Games 2017. Dia [Milla] katakan: Secara teknis pemain Timnas Indonesia [bagus], tapi aspek karakter [kurang]," Gatot menuturkan.

"Ingat tidak berapa kartu merah di SEA Games [2017]? Umur 19 tahun adalah usia emas pesepak bola," Gatot menambahkan.

Saddil Ramdani merupakan pemain muda potensial yang dimiliki Timnas Indonesia. Saddil bahkan terlibat dalam banyak aksi Timnas Indonesia di tahun ini, mulai dari Timnas Indonesia U-19, Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018, hingga Timnas Indonesia senior. Kendati demikian Kemenpora tidak ingin kualitas yang bagus itu dianggap pembenaran untuk berbuat semaunya.

"Saya kira [menteri Imam Nahrawi] sudah tahu, karena ini viral. Tapi saya belum berkomunikasi soal itu secara langsung," tutur Gatot. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar