Badan Lion Air JT 610 Ditemukan, Kapal dan Penyelam Dikerahkan

  • Jumat, 02 November 2018 - 15:11:17 WIB | Di Baca : 1344 Kali

 

SeRiau - Tim SAR gabungan sudah menentukan titik koordinat badan pesawat Lion Air JT 610 berdasarkan citra puing besar yang ditemukan di dasar laut, namun mengangkatnya merupakan tantangan tersendiri

Sesudah perekam data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari Kotak Hitam ditemukan Kamis (1/11), tim gabungan melanjutkan upaya pencarian. 

Khususnya untuk menemukan perekam suara kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merupakan bagian lain dari kotak hitam, juga bagian utama pesawat seperti kepala, badan, dan ekor.

Wartawan BBC News Indonesia Silvano Hajid dan Dwiki Marta, ikut dalam proses pencarian itu di atas KRI Sikuda, melakukan penyisiran di perairan Tanjung Karawang. Operasi berlangsung di kawasan itu, berdasarkan petunjuk tentang citra bagian besar pesawat yang terpindai di dasar laut.

"Lokasi bagian besar pesawat sudah ditemukan, kapal dan penyelam dikerahkan untuk ke sana, informasi ini didapat tadi malam, titik kordinat juga sudah ditentukan," ujar Kolonel Laut (P) Salim, Komandan Satuan Kapal Patroli Koarmada Satu di KRI Sikuda, Jumat (2/11).

Kendati cuaca pada Jumat siang di sekitar lokasi pencarian berawan, tim penyelam tetap dikerahkan untuk menemukan bagian pesawat itu.

Area pencarian dipusatkan di dasar laut seluas 360 mil laut persegi.
"Wilayah tersebut dibagi menjadi empat bagian sonar dengan empat kapal yang disertai alat deteksi bawah laut. Selain puing besar pesawat, tim juga fokus untuk mencari bagian kedua dari kotak hitam yakni alat perekam percakapan kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR)," jelas Kolonel Salim.

Sebelumnya, pada Kamis (1/11) tim penyelam berhasil menemukan salah satu bagian kotak hitam atau black box yang diyakini merupakan perekam data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR).

Seorang penyelam dari Batalyon Intai Amfibi (YonTaifib) yang menemukan kotak hitam, Sertu Hendra, menyebut kotak hitam pesawat Boeing 737 Max 8 itu ditemukan dalam keadaan utuh di kedalaman laut 30 meter.

"Kami menemukannya dalam lumpur (di dasar laut). Kondisinya utuh, hanya lecet-lecet sedikit saja," kata Sertu Hendra kepada para wartawan yang mengerubunginya di Kapal Baruna Jaya I, hari Kamis (1/11).

Kapala Basarnas Muhammad Syaugi menyebutkan kotak hitam pesawat yang ditemukan itu adalah FDR, Flight Data Recorder, yang merekam data penerbangan. Saat ini, kotak hitam tersebut tengah dalam pemeriksaan di laboratorium oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Adapun, terdapat dua macam kotak hitam pada pesawat, yakni Flight Data Recorder (FDR) yang merekam data penerbangan, dan satu lagi Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merekam percakapan pilot.

 

 

 


Sumber VIVA.CO





Berita Terkait

Tulis Komentar