5 Fakta Tragedi Keluarga Ong, Tembakan Senyap hingga Dugaan WIL

  • Jumat, 26 Oktober 2018 - 21:11:55 WIB | Di Baca : 1763 Kali

 

SeRiau - Fakta terungkap di balik tragedi kematian keluarga Fransiskus Xaverius Ong di Palembang, Sumatera Selatan.
Polisi pastikan tragedi tersebut murni aksi bunuh diri. Selain itu, polisi akan tetap melakukan penyelidikan meskipun merupakan kasus bunuh diri.
Berikut fakta di balik tragedi keluarga Ong di Palembang.

1. Polisi: Tragedi Keluarga Ong murni kasus bunuh diri

Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, kasus tewasnya keluarga Fransiskus Xaverius (FX) Ong (45) merupakan kasus bunuh diri.

Kepastian tersebut dikuatkan dengan hasil penyelidikan tim laboratorium forensik serta metode scientific investigation yang dilakukan penyidik Polda Sumsel.

"Hasil scientific investigation atau pembuktian secara ilmah, dari senjata yang ditemukan, gun shot residu ada di tangan dan punggung tangan FX Ong. Artinya Ong yang menembakkan senjata. Dialah yang membunuh tiga lainnya dan dirinya sendiri," kata Zulkarnain, Kamis (25/10/2018).

Tak hanya itu, berdasar surat wasiat tulisan tangan yang ditemukan di meja kerja FX Ong, ternyata cocok dengan tulisan di buku agenda milik pengusaha tersebut.

"Ada kecocokan kata-kata terakhir Ong dengan buku agenda miliknya, tulisannya sama. Labfor memastikan tulisan tangan dia, tidak akan mungkin orang lain merekayasa," ujarnya.
Baca Juga: Meski Nyatakan Murni Bunuh Diri, Polisi Belum Tutup Kasus Keluarga FX Ong 

2. Penyebab suara tembakan tak terdengar

Saat Ong menembak anggota keluarganya, baik pembantu maupun tetangga sama sekali tak mendengar suara tembakan.

Hal ini memunculkan dugaan keluarga Ong ditembak oleh orang lain. Namun, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara membantah informasi tersebut.

“Jadi saya klarifikasi, sebelumnya saya bilang adalah pabrikan Taiwan. Hasil uji balistik, senjata itu hanya gagangnya saja yang pabrikan, sementara laras senjata buatan sendiri, artinya senjatanya adalah rakitan,” kata Zulkarnain.

Letusan senjata revolver pun berbeda dengan senjata jenis glock. Suara antara dua senjata itu memiliki ledakan yang berbeda. Terlebih lagi senjata milik FX Ong adalah rakitan.

“Saya rasa senjata revolver itu suaranya tidak terlalu keras, apalagi di dalam kamar. Dan, bisa jadi kondisi malam pembantunya sudah tidur, sehingga tidak terdengar,” kata Zulkarnain.
Selain itu, Zulkarnain menduga Ong menggunkan bantal untuk meredam suara tembakan.

3. Kronologi tragedi keluarga Ong 

Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, dari hasil investigasi yang dilakukan, kasus bunuh diri yang dilakukan FX Ong terbilang sangat rapi.
Sebelumnya, Ong mematikan seluruh CCTV di rumahnya pada pukul 14.30 WIB, Rabu (25/10/2018).

Lalu, saat malam dini hari, Ong mengumpulkan seluruh karyawan serta para pembantunya untuk diberikan hadiah berupa uang serta cincin miliknya.

“Semuanya telah disiapkan oleh FX Ong, bahwa ini pengakhiran hidup. Makanya dia sudah menitip pesan. Kamar dia juga terkunci dari dalam,” kata Zulkarnain.

Setelah itu, penyidik menduga kukat Ong mengeksekusi pertama kali istrinya sendiri, Margaret Yentin Liana (43), yang sedang tertidur di kamarnya.
Setelah mengakhiri hidup Yentin, Ong sempat duduk di luar kamar sambil merokok. 

“Ada bekas puntung rokok bercak darah di asbak luar kamar, dan sisa kopi. Dugaannya setelah mengeksekusi istrinya, Ong sempat merokok dan berpikir sebelum menghabisi nyawa kedua anaknya,” kata Zulkarnain.

Setelah mematikan rokoknya, Ong masuk ke kamar putra mereka, yakni Rafael Fransiskus (18) dan Kathlyn Fransiskus (11) di kamar lantai dua.
“Setelah anak dan istrinya tewas, barulah Ong turun ke bawah dan membunuh dua anjingnya karena tak tega ditinggalkan. Setelah anjingnya tewas di dalam bak kamar mandi, Ong masuk kamar dan menguncinya dari dalam serta bunuh diri,” beber Kapolda Sumsel.

4. Dugaan hadirnya orang ketiga di perkawinan Ong dan Liana

Isu adanya kehadiran orang ketiga hingga memicu perceraian pun kini terus digali oleh Polresta Palembang.
Hal itu berdasarkan keterangan dari dua asisten rumah tangga korban, Dewi (28) dan Sarah Perdinanti (20). Menurut Sarah, beberapa waktu belakangan, FX Ong yang akrab dipanggil Koko itu memang mengalami kondisi rumah tangga tak harmonis bersama istrinya, Margaret Yentin Liana (43).

FX Ong diduga memiliki wanita idaman lain sehingga membuat Margaret hendak menggugat cerai suaminya tersebut.

“Cece (Margaret) sering buka HP Koko (FX Ong) dan pernah lihat ada wanita lain. Mamanya Cece cerita ke orang lain sehingga sering ribut,” kata Sarah seusai menjalani pemeriksaan di Polda Sumsel, Rabu malam (24/10/2018).

Perebutan hak asuh anak antara Margaret dan FX Ong, menurut Sarah, sering membuat keduanya bertengkar.
Sebab, FX Ong enggan melepaskan hak asuh anak mereka kepada istrinya tersebut. “Koko enggak mau anaknya diasuh Cece, jadi suka ribut begitu (soal hak asuh anak) ”ujarnya.

5. Polisi tetap akan usut kasus bunuh diri keluarga Ong

Meskipun seluruh bukti serta hasil analisis investigasi sudah mengarahkan kepada aksi bunuh diri yang didalangi FX Ong, pihak Kepolisian masih melakukan pendalaman.

Irjen Zulkarnain Adinegara mengatakan, belum ditutupnya kasus FX Ong disebabkan ada beberapa persyaratan dalam sebuah kasus, antara lain gelar perkara dan pemeriksaan dari saksi ahli.
“Ada persyaratannya harus digelar dulu, tentu dipastikan lagi dari ahlinya dimintai keterangan,” kata Zulkarnain, Jumat (26/10/2018).

Sementara itu, satu unit laptop milik FX Ong juga kini telah disita petugas untuk penyelidikan lebih lanjut kasus tersebut.
“Memang kami menemukan laptop di rumah FX Ong dan ada semacam korelasi dia sebagai kontraktor, kontennya apakah ada korelasinya, tetap dimasukkan sebagai data untuk dikembangkan. Polresta tetap mengembangkan (kasusnya), siapa saja yang membuat pernyataan itu sehingga tetap dikembangkan,” ujarnya.

 

 

 

Sumber KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar