Mahasiswa UIR Raih Dua Nomor di Entrepreneurship Award II LLDIKTI

  • Jumat, 26 Oktober 2018 - 19:04:57 WIB | Di Baca : 1560 Kali

 

SeRiau - Mahasiswa Universitas Islam Riau meraih dua nomor lomba Entrepreneurship Award II tahun 2018 Lembaga Layanan DIKTI. Kedua mahasiswa itu adalah Gusfriadi dan Tengku Said Muhammad Farid. Gusfriadi keluar sebagai juara kedua kategori usaha berjalan, sementara Tengku menjadi juara pertama kategori business plan.

Pengumuman pemenang disampaikan Dewan Juri, Budi Abdivera pada acara penutupan Penganugerahan Entrepreneurship Award II tahun 2018 LLDIKTI di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Universitas Islam Riau, Jum'at sore (26/10). Selain dihadiri Kepala LLDIKTI Prof. Wilayah X Prof. Dr. H. Heri, MBA, Sekretaris LLDIKTI Yandri, SH., MH, Rektor UIR Prof. Dr. H. Syafrinaldi, S.H., M.C.L, Rektor Universitas Baiturrahmah Padang Prof. Dr. H. Musliar Kasim, Wakil Rektor I UIR Dr. H. Syafhendri, Wakil Rektor II Ir. H. Asrol, Wakil Rektor III Ir. H. Rosyadi, penganugeran ini  turut dihadiri Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Riau Yulwiriati Moesa, Ketua Dewan Pembina YLPI Drs. H. Mukni, Ketua Umum YLPI Dr. Nurman, Rektor Universitas Lancang Kuning Dr. Hj. Hasnati bersama Wakil Rektor II dan III Dr. Edy Asnawi, Pimpinan PTS di LLDIKTI X,  serta Dekan-dekan di Lingkungan UIR.

Juara Pertama kategori usaha berjalan diraih Friedrick Yehezkiel dari Sekolah Tinggi Tekhnologi Industri Padang. Menyusul Gusfriadi (UIR) dan Yuha Aidil Alifa (Unuversitas Lancang Kuning). Juara harapan satu sampai enam, masing-masing diraih Hengky Pratama Nasution (Universitas Putra Indonesia), Rahmat Zanova (STIKIP PGRI Sumbar), Ajat Kurnia ( STIE Muhammadiyah Jambi), Anggia Silfia (Universitas International Batam),  Risman Hasibuan (Universitas Batang Hari Jambi) dan Ali Yusra (Universitas Lancang Kuning).

Sedangkan kategori Business Plan, juara pertama direbut Tengku Said Muhammad Farid (UIR), posisi kedua Devi Alviani (STIE Indragiri Rengat), juara ketiga Rizka Harumanti (Universitas Lancang Kuning). Juara harapan satu sampai tujuh, masing-masing Chandra Saputra (Universitas Baiturrahmah), Ma'ruf (Sekolah Tinggi Tekhnologi Industri Padang), Rozy Seprinalfi (Universitas Dharma Andalas), Azlina Putri Laia (Universitas Universal), Haikal Malik Pranasta (Universitas Dharma Andalas), Gebi Arika Putra (STIKIP PGRI Sumbar) dan Septina Robi (Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang). Para  juara meraih uang pengembangan usaha Rp 25.000 untuk juara pertama, Rp 12.000.000 (juara kedua), dan Rp 6.500.000 juara ketiga.

Rektor UIR Prof. Syafrinaldi berharap para finalis dapat menjadi Jefri Van Novis, pengusaha muda sukses yang memberi kuliah umum kepada mahasiswa. Ia pun menghimbau mahasiswa supaya tidak malu-malu berusaha termasuk tidak malu menjual produk atau jenis usaha lainnya kepada teman-teman mahasiswa di kampus. ''Lihatlah pengalaman Adinda Jefri Van Novis bagaimana beliau merintis usahanya ketika masih kuliah, dan sekarang berkembang pesat,'' kata Rektor berpesan. Sukses Jefri hendaknya menjadi contoh bagi mahasiswa di Riau juga mahasiswa PTS lain dalam lingkup LLDIKTI Wilayah X.

Penilaian Entrepreneurship Award oleh Dewan Juri dilakukan secara objektif apalagi juri-jurinya berasal dari kalangan profesional yang tidak berafiliasi kepada PTS-PTS para peserta mulai dari babak penyisihan sampai tahap presentasi di babak final. ''Para pemenang telah menorehkan prestasi luar biasa yang dapat menjadi sejarah hidup bagi mahasiswa,'' kata Syafrinaldi.

Di tempat yang sama Kepala LLDIKTI Prof. Heri mengatakan, kewirausahaan sangat penting bagi bangsa dan negara. Bangsa yang maju adalah bangsa yang di dalamnya terdapat wirausahawan yang secara kreatif mampu mengkombinasikan sumberdaya alam dengan kreatifitasnya. Serta berani menanggung resiko atas apapun yang terjadi terhadap apa yang ia lakukan. ''Tanpa adanya orang-orang tersebut negara kita akan berkembang lambat,'' tegas Prof. Heri.

Orang- orang yang saya sebutkan tadi, lanjut Heri, mampu melahirkan nilai tambah, dan sebagai usahawan ia dapat pula meningkatkan utility dari apa yang dia lakukan. Para usahawan akan membuat satu barang yang di satu tempat tidak berharga tetapi dengan resourches yang ia miliki barang tersebut dapat berharga di tempat lain. Bahkan ia bisa membantu orang lain memenuhi kebutuhannya. Jadi, tegas Kepala LLDIKTI, kegiatan entrepreneurship ini sangat besar manfaatnya bagi kita.

Menurut Prof. Heri, Indonesia adalah sebuah negara yang terus berkembang ekonominya. Namun perkembangan tersebut diyakini tidak mampu menyediakan seluruh lapangan kerja terutama bagi tamatan perguruan tinggi yang rata-rata berorientasi menjadi pegawai. Sementara negara kita memiliki sumberdaya alam dan resourches yang banyak. Masalahnya sumberdaya itu tidak dikelola secara baik dan kreatif sehingga kesempatan itu lebih banyak diambil orang lain.

''Kita adalah warga negara yang diberi tugas dan tanggung jawab mengelola sumberdaya. Jadi, mari kita pergunakan kesempatan ini sebaik mungkin,''  Prof. Heri mengajak mahasiswa. 

Dalam konteks ini, lanjutnya, LLDIKTI berupaya mendorong mahasiswa, khususnya di perguruan tinggi swasta, memanfaatkan moment entrepreneurship untuk memulai berusaha supaya nanti setelah kuliah dapat menjadi usahawan yang mandiri.*rls

 





Berita Terkait

Tulis Komentar