Forum Ukhuwah Islamiyah DIY Kritik Pemerintah: Umat Islam Tertekan

  • Rabu, 24 Oktober 2018 - 20:41:29 WIB | Di Baca : 1306 Kali

SeRiau - Presidium FUI DIY, Syukri Fadholi menyebut bahwa selama 4 tahun terakhir ini umat Islam di Indonesia terabaikan.

Hal tersebut yang membuat massa umat Islam berkumpul di Masjid Taqwa, Suronatan, Kota Yogyakarta dalam aksi bela bendera Tauhid yang digelar Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (24/10). 

“4 tahun ini umat Islam dalam kondisi tertekan jadi seolah-olah umat Islam itu terfitnah, ulama didiskriminasi, dan terakhir terjadinya bendera itu,” ungkapnya. 

“Oleh karena itu gerakan ini adalah gerakan yang murni untuk mengingatkan semua pihak menegakkan komitmen ukhuwah islamiah dan imaniah dan komitmen kebangsaan. Sebab apa, dengan membakar bendera itu akan membelah umat Islam dan bangsa,” tuturnya. 

Menurut Syukri pemerintah memiliki kewajiban menyatukan umat bukan justru memecah belah umat. Gerakan moral ini juga sebagai pengingat pemerintah agar dapat menegakkan hukum dengan benar dan tidak boleh berpihak

“Pada ujungnya keutuhan bangsa ini bisa terjalin kembali,” tegasnya.

Sementara itu, Syukri juga tidak mempermasalahkan gerakan kali ini urung digelar di titik nol KM. Baginya yang terpenting pesan dari umat bisa disampaikan ke pusat. 

“Ada kesepakatan moral dengan pihak keamanan, bisa jadi agak fokus kegiatan tidak di titik nol kemudian kita akan alihkan ke depan Gedung PDHI. Akan tetapi di depan Gedung PDHI sudah dibangun stand-stand kemudian bersama aparat kepolisian sepakat bagaimana tetap di Masjid Taqwa,”cetusnya. 

Di sisi lain, terkait kasus pembakaran bendera yang diduga bendera tauhid pihaknya berharap pemerintahan selalu menegakkan hukum dengan benar. 

“Mudah-mudahan informasi yang diterima baik PPNU GPN Ansor itu sudah menyatakan bersalah, kemudian diampuni oleh Allah kemudian yang terpenting adalah bagaimana pemerintah menegakkan hukum dengan benar,” pungkasnya. (**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar