Kalah dari Jokowi di Survei Internal Internal, Sandi Yakin Bisa Kejar

  • Sabtu, 20 Oktober 2018 - 21:33:35 WIB | Di Baca : 1155 Kali

SeRiau - Cawapres Sandiaga Uno mengakui hasil survei di internalnya masih menempatkan elektabilitas capres Joko WIdodo di posisi teratas untuk peluang memenangkan Pilpres 2019. Kendati demikian, cawapres yang berpasangan dengan Prabowo Subianto itu mengatakan terus berusaha mengejar ketertinggalan itu.

"Survei kami menunjukkan satu hal, kami memang masih tertinggal, tapi kami semakin mengejar," kata Sandi Pasar Jombang, di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (20/10). 

Mantan Wagub DKI mengaku optimistis dapat memenangkan kontestasi politik lima tahunan tersebut. Optimisme itu, kata Sandi, karena adanya pengalaman memenangkan Pilgub DKI Jakarta meski bukan petahana. "Kami berpengalaman di DKI," ucap Sandi. 

Menurut Sandi, salah satu cara memenangkan Pilpres 2019 adalah dengan mengangkat isu ekonomi. isu itu cukup penting karena menjadi persoalan masyarakat Indonesia di era Jokowi dan Jusuf Kalla saat ini. "Ke depan, kami ingin ada suatu perbaikan pemerintahan, kepemimpinan yang tegas," tutur Sandi.

Sebelumnya, Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo mengumumkan hasil survei internal Prabowo-Sandi. Ia menyebut elektabilitas Jokowi dengan Prabowo di survei internalnya unggul 6-11 persen.

“Polling yang sama mengatakan Jokowi memimpin dengan selisih 20 persen. Survei internal kami Jokowi memimpin 6-11 persen. Itu angka internal kami. Jadi bukan 20 persen. Dan kami yakin Jokowi jatuh,” kata Hashim di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jumat (19/10).

Selain itu, Sandi juga berkomentar soal dukungan PAN untuk Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Ia tak khawatir kehilangan dukungan dari PAN apalagi setelah Sekjen PAN Eddy Soeparno mengatakan partainya akan fokus pada pemenangan Pileg 2019.

"Saya positif aja, saya husnudzon," kata Sandi. 

Sandi tetap berpikir positif lantaran melihat antusiasme kader PAN ketika dia sedang berkampanye bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan dalam 2 bulan terakhir. "Pilihan kader PAN dan hak-hak kader, tapi kami melihat PAN sangat solid mendukung Prabowo-Sandi," imbuh Sandi. 

Sebelumnya Eddy mengatakan, 3 hari setelah rakernas menyatakan mendukung Prabowo ia menerima banyak aspirasi dan masukan. PAN bisa saja pamornya akan menurun karena tak mengusung kadernya sendiri di Pilpres 2019.

“3 hari kemudian saya menerima Whatsapp, SMS, wah ternyata yang kita pilih itu bukan kader. Kalau kita sekarang di luar teriak-teriak Pak Prabowo, yang dapat angin positifnya Gerindra bukan PAN,” kata Eddy, Kamis (18/10).

.Namun tak lama kemudian Eddy meluruskan pernyataannya tersebut. Eddy menegaskan bahwa PAN tetap akan mendukung pemenangan Prabowo-Sandi. (**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar