Sekeluarga di Deliserdang Diculik, Satu per Satu Ditemukan dalam Keadaan Meninggal

  • Senin, 15 Oktober 2018 - 00:15:54 WIB | Di Baca : 1496 Kali

SeRiau - Penculikan Muhajir (48) dan istrinya, Suniati (50), serta anaknya M.Solihin (15) warga Gang Rambutan Dusun III, Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa Deliserdang, Sumatera Utara, diduga motifnya karena dendam tentang batas tanah. Pelaku diduga kuat tetangganya sendiri dan melakukan aksinya dengan mobil Toyota Avanza warna hitam.

Menurut Kasat Reskrim Polres Deli Serdang AKP Bayu Putra Samara, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terkait hal tersebut. "Masih dilakukan penyelidikan guna mengejar pelakunya," ujar Putra kepada wartawan, Minggu (14/10/2018).

Petugas Polsek STM Hilir dan warga kemudian menemukan mayat yang diduga Solihin, anak korban penculikan di Dusun III, Desa Bintang Meriah, Kecamatan Limau Mungkur, tepatnya Sungai Sei Blumai.

Kondisi jenazah kakinya dalam keadaan terikat dengan kain. Diduga korban sudah tewas satu minggu lalu serta ada dugaan mayat itu merupakan salah satu korban pembunuhan yang ada di Tanjung Morawa.

Menurut kapolsek STM Hilir AKP Hotman Samosir,SH membenarkan, adanya penemuan mayat tersebut dan kini jenazah masih berada di lokasi menunggu tim inafis datang. "Kita menduga jenazah tersebut merupakan korban pembunuhan yang ada di Tanjung Morawa," tambah Hotman.

Jenazah tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Deliserdang. “Rencananya malam ini juga jenazah Solihin akan langsung dimakamkan. Dia (Solihin) memang anak Muhajir yang juga meninggal dengan kondisi tangan terikat,” kata Awik, salah seorang warga.

Sebelumnya, menurut informasi yang dikumpulkan dari korban saat di rumah duka, korban Muhajir yang jenazahnya sudah ditemukan dan dikebumikan dengan kondisi tangan dan kakinya terikat baru saja menjabat sebagai manajer di pabrik PT Dolma yang bergerak di bidang kaca mata.

Tentu saja, selain bekerja sebagai manajer di pabrik tersebut korban sehari-harinya mencari sampingan dengan membuka las pembuatan kanopy dan aktif sebagai ketua perwiritan di desa tersebut.

"Kalau orangnya ramah akan tetapi beberapa hari yang lalu korban ada bermasalah dengan tetangganya soal batas tanah jalan dan tetangganya ya itu rumahnya masih bersebelahaan dengannya." kata warga setempat yang tidak mau di sebut identitasnya.

Karena tidak ada kesepakatan, selanjutnya kedua keluarga itupun pernah berselisih faham, hingga pihak pemerintahan desa mengetahui hal itu dan ahkirnya jalan persoalan tersebut sampai ke kuping kepala desa. Puncaknya, pada Selasa 9 Oktober 2018 yang lalu.

"Korban ahkirnya hilang bersama anak serta istrinya dari rumah mereka dan hingga kini pelaku masih di kejar pihak kepolisian" tuturnya.

Sementara Suniati, istri Muhajir, Suniati (50) hingga kini belum ditemukan. (**H)


Sumber: Okezoneh





Berita Terkait

Tulis Komentar