SeRiau - Panitia Nasional acara pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia atau Annual Meeting IMF-WB 2018 memastikan, penggalangan dana untuk korban bencana yang akan dilakukan dalam acara tersebut merupakan inisiasi dari negara-negara peserta, bukan Indonesia.

Head of Task Force for IMF WBG Annual Meeting 2018, Peter Jacobs, menjelaskan, inisiasi tersebut dilakukan lantaran negara-negara peserta memiliki perhatian khusus terhadap Indonesia. Sebab, Indonesia dianggap sangat baik dalam menyelenggarakan acara tersebut di tengah kondisi bencana alam yang beberapa hari terakhir terjadi berturut-turut.

"Ini inisiatif negara-negara lain, kita enggak ada inisiatif khusus. Jadi para peserta sendiri merasa juga ada keterpanggilan untuk memberikan," kata dia saat ditemui di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Minggu 7 Oktober 2018.

Selain itu, dia menyebutkan, setidaknya sejumlah negara peserta telah menyatakan akan memberikan donasi bagi sejumlah wilayah yang terkena dampak bencana alam beberapa hari terakhir, seperti di Lombok, Palu, maupun Donggala. Termasuk IMF yang telah memberikan bantuan sebesar US$75 ribu.

"Nanti kita umumkan negara mana dan berapa jumlahnya, tapi yang pasti besok panitia nasional, Pak Menko, Gubernur BI dan Bu Menkeu akan pergi ke Lombok cuma beberapa jam saja lalu di sana akan meninjau lokasi bencana dan akan memberikan bantuan. Madame Lagarde akan pergi untuk menyaksikan," tuturnya.

"Pada saat yang sama sebenarnya dunia sedang melihat Indonesia yang besar, kuat dan kita juga bisa showcase ekonomi. Resiliance Indonesia itu satu hal yang sekarang orang lihat dan berkali-kali Madame Lagarde juga bilang bahwa ekonomi Indonesia punya daya tahan luar biasa," tambahnya. (**H)

Sumber: VIVA