BNPB Imbau Tak Beri Bantuan Susu untuk Bayi Korban Bencana Sulteng

  • Ahad, 07 Oktober 2018 - 19:17:35 WIB | Di Baca : 1123 Kali

SeRiau - Kondisi pengungsian di Palu, Donggala dan sekitarnya masih memprihatinkan. Meski begitu, bantuan dari banyak pihak terus berdatangan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi, termasuk untuk bayi dan balita yang turut menjadi korban.

Namun, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengimbau kepada donatur untuk tidak menyumbang susu bayi. Ia beralasan, kondisi pengungsian yang kurang steril dikhawatirkan malah memunculkan penyakit.

"Saya imbau kepada masyarakat, swasta, jangan memberikan bantuan korban bencana susu khusus untuk bayi, karena susu itu memerlukan penanganan, perlu persiapan yang ketat," ujar Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Minggu (7/10).

"Di pengungsian sangat terbatas, air bersihnya terbatas. Alat untuk mensterilkan botol dan dot sulit karena harus direbus. Karena tak hanya air dan kemudian diaduk," lanjutnya. 

Sutopo khawatir hal itu malah membuat para bayi dan balita mengalami diare hingga dehidrasi. Bahkan, Sutopo menekankan bahwa imbauan itu sudah berdasarkan kebijakan bersama dengan beberapa pihak.

"Sudah ada kebijakan bersama dengan UNICEF (United Nations Children's Fund), Kemenkes (Kementerian Kesehatan), setiap bencana darurat selalu mengimbau agar tak memberikan bantuan susu bayi. Karena susu bayi memerlukan penanganan. Dalam persiapan membuat susu harus benar-benar steril. Sedangkan di tempat pengungsinya kondisi pengungsian terbatas," tutup Sutopo.

Minggu pukul 13.00 WIB, BNPB mencatat korban jiwa akibat gempa dan tsunami yang melanda Donggala-Palu sudah mencapai 1.763 orang. Dengan rincian, di Kabupaten Donggala 159 jiwa, Palu 1.519 jiwa, Sigi 69 jiwa, Parigi Moutong 15 jiwa, dan Pasar Kayu sebanyak 1 orang. (**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar