SeRiau - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menyatakan belum mengizinkan PSSI untuk kembali menggelar Liga 1 2018.

Sebelumnya, Menpora RI Imam Nahrawi menyerukan agar Liga 1 dan 2 dihentikan selama dua pekan sejak 25 September 2018. Desakan itu menyusul aksi kekerasan suporter yang menewaskan fan lain kembali terjadi di Liga 1.

Meski PSSI sudah memenuhi permintaan Menpora yakni memberikan sanksi yang berat terhadap pihak-pihak terkait kekerasan tersebut, Kemenpora tetap ingin agar kompetisi vakum selama dua pekan. Jika mengacu pada keputusan Kemenpora, kompetisi baru bisa dimulai kembali secepat-cepatnya pada 9 Oktober.

Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan sanksi berat terhadap hampir semua komponen Maung Bandung menyusul kematian pendukung Persija, Haringga Sirla, karena dikeroyok sejumlah oknum Bobotoh di areal Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) jelang laga Persib vs Persija pada 23 September.

Di sisi lain, PSSI menginginkan kompetisi bergulir pada 5 Oktober.

"Kalau Kemenpora, masih tetap berpegangan pada dua pekan [penghentian sementara Liga 1] seperti perintah Pak Menteri [Imam]. BOPI [Badan Olahraga Profesional Indonesia] kan juga di bawah Menpora. Artinya, BOPI juga mengikuti Menpora," kata Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto kepada CNNIndonesia.com pada Rabu (3/10).

PSSI mengeluarkan 28 hukuman kepada klub Liga 1 atau 2 berdasarkan hasil sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI per 1 Oktober 2018. Salah satu hukuman adalah terhadap Persib yakni sanksi pertandingan kandang di luar Pulau Jawa tanpa penonton sampai pertengahan musim 2019. 

Menanggapi sanksi tersebut, Gatot menghargai keputusan yang telah dibuat Komdis PSSI.

"Saya kira itu [hukuman klub] ranahnya PSSI ya, kami hormati apa yang jadi keputusan. Puas dan tidak puas itu relatif, tapi jangan sampai setelah jalan tidak konsiten menerapkan hukum tersebut," kata Gatot.

Sumber CNN Indonesia