WNI Jadi Korban Pesawat Air Niugini yang Mendarat di Laut

  • Rabu, 03 Oktober 2018 - 05:46:44 WIB | Di Baca : 1199 Kali

SeRiau - Seorang warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban tewas dari insiden mendaratnya pesawat Air Niugini di danau tepi laut Pulau Chuuk, Federasi Micronesia. Sebelumnya, pihak maskapai sempat mengumumkan bahwa seluruh penumpang telah dievakuasi dengan selamat dari pesawat yang mendarat di air pada tanggal 28 September itu.

WNI yang menjadi korban insiden mendaratnya pesawat Air Niugini di perairan Chuuk itu dilaporkan bernama Singgih Eko Cahyanto.

Singgih ditemukan tewas di dalam badan pesawat yang telah tenggelam ketika para penyelam penyelamat melakukan pencarian lebih lanjut di sekitar pesawat dan area sekitar danau tepi laut Chuuk.

Kepada Nurina Savitri dari ABC pada hari Selasa (2/10/2018), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang, merangkap Federasi Micronesia, mengonfirmasi adanya WNI yang menjadi korban tewas dari insiden tersebut.

"KBRI menerima infromasi dari warga Indonesia di sana (Micronesia) bahwa betul dia (Singgih) orang Indonesia, kelahiran tahum 1995," kata Bob Felix Tobing, Kepala Fungsi Protokoler/Konsuler di KBRI Tokyo.

Singgih berprofesi sebagai anak buah kapal (ABK) dan belum bisa dikonfirmasi apakah ia menetap di Federasi Micronesia atau tidak.

"Jenazah saat ini masih di Chuuk, menunggu ketersediaan transportasi untuk dipulangkan," ujar Bob.

Sebelumnya, pihak maskapai Air Niugini sempat mengumumkan bahwa keseluruhan 47 penumpang telah dievakuasi dengan selamat. Namun keesokan harinya, yakni pada hari Sabtu (29/9/2018), mereka meralat pengumuman tersebut dan menyebut bahwa satu orang penumpang telah hilang.

Menurut pemberitaan media Papua Nugini, Post Courier, Singgih diyakini terjebak di bagian belakang pesawat dan dilaporkan masih hidup ketika proses evakuasi berlangsung.

Dalam keterangan persnya, CEO Air Niugini, Tahawar Durrani, mengonfirmasi ditemukannya jenazah Singgih dan adanya proses penyelidikan lebih lanjut.

"Ini penumpang yang belum dihitung dari pesawat tersebut. Tim komunikasi kami tengah menghubungi pihak keluarga pria itu dan kami mengatur pemulangan jenazahnya. Situasi terkait kecelakaan ini sekarang menjadi perhatian otoritas yang relevan ketika mereka memulai tugas mereka menyelidiki peristiwa yang menyebabkan insiden itu dan aksi yang ditimbulkan. Kami mengerahkan seluruh sumber daya yang dibutuhkan untuk mencari tahu faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan ini."

Pesawat Air Niugini mendarat melampaui runway bandara Pulau Chuuk, Federasi Micronesia, pada hari Jumat (28/9/2018) dan jatuh ke danau tepi laut yang berada di sekelilingnya.

Seorang pria memeringatkan para penyelamat untuk berhati-hati di dalam pesawat yang mulai tenggelam. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar