Pesawat Pengebom dan Hubungan AS-China yang Ada di Titik Nadir

  • Jumat, 28 September 2018 - 00:06:09 WIB | Di Baca : 1121 Kali

SeRiau - Pesawat pengebom B-52 milik Amerika Serikat (AS) terbang melintasi Laut China Selatan. Pihak AS mengatakan ini adalah bagian dari operasi rutin.

"Operasi terjadwal rutin yang dirancang untuk meningkatkan interoperabilitas dengan mitra-mitra dan sekutu kami di kawasan tersebut," kata Juru Bicara Pentagon, Letnan Kolonel Dave Eastburn kepada Reuters, Kamis (27/9/2018). Pesawat B-52 melintas pada Selasa (25/9) kemarin.

Padahal, AS dan China tergolong cukup sering berselisih soal militerisasi di perairan Laut China Selatan. Laut yang satu ini menjadi sengketa antara China, Taiwan, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina. 

Suasana perang dagang AS dan China juga turut memperburuk potensi konflik yang ditimbulkan dari lintasan B-52 itu. Presiden AS Donald Trump juga pernah mengeluarkan pernyataan panas, yakni tudingan bahwa China berupaya mengintervensi Pemilu Kongres AS yang akan digelar pada November nanti. China, menurut Trump, tak ingin Partai Republik menang.

Dengan komplikasi permasalahan seperti itu, seolah-olah hubungan AS dengan China seperti sedang berada di titik nadir. Trump bahkan menyebut persahabatannya dengan Presiden China Xi Jinping bisa berakhir. 

"Dia (Xi) mungkin bukan teman saya lagi, tapi saya pikir dia mungkin menghormati saya," ujar Trump seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (27/9/2018).

Padahal sebelumnya, Trump sempat beberapa kali memuji hubungan baiknya dengan Xi Jinping. Trump juga memuji Xi atas perannya dalam menekan Korea Utara (Korut) terkait program nuklirnya. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar