Jokowi: Kelola Negara Tak Mudah, Tiap Daerah Permintaannya Beda

  • Senin, 24 September 2018 - 22:38:25 WIB | Di Baca : 1147 Kali

SeRiau - Presiden Joko Widodo mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Pemerataan Pembangunan Infrastruktur dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan oleh Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani dalam acara HUT Kadin ke-50.

Penghargaan diberikan kepada Presiden Joko Widodo menyusul prestasinya selama menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia. Di mana, Presiden Jokowi berhasil melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia

Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi mengatakan, alasan mengapa dirinya fokus melakukan pembangunan di luar pulau Jawa adalah untuk pemerataan. Sebab selama ini pembanguan selalu berpusat di Pulau Jawa.

"Kenapa kita harus bangun di NTT, kita ini bernegara bukan berbisnis bukan berekonomi saja," ujarnya dalam acara HUT Kadin ke-50 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (24/9/2018).

Menurut Jokowi, negara Indonesia merupakan negara yang sangat luas. Menurutnya, ada sekitar 17 ribu pulau, 514 kota dan kabupaten update, serta 34 Provinsi di dalamnya.

Belum lagi, ada sekitar 263 juta penduduk yang hidup di dalamnya. Dengan 1.100 lebih budaya dan bahasa yang dimiliki di dalamnya.

"Negara ini negara besar dengan warna-warni perbedaan. 1.100 lebih bahasa daerah dengan adat tradisi agama yang berbeda beda. Ini lah negara kita Indonesia," jelasnya.

Dalam mengelola yang sebegitu besarnya, dibutuhkan usaha ekstra. Sebab, masing-masing daerah memiliki keluhan dan permintaan tersendiri sesuai dengan letak geografis negaranya.

"Mengelola negara sebesar ini tidak gampang tidak mudah. Setiap daerah memiliki kasus permintaan yang berbeda beda. Banyak yang menanyakan kepada saya, kalau itung-itungannya ekonomi politik itu yang paling cepat bangun di Jawa saja," jelasnya. (**H)


Sumber: Okezone





Berita Terkait

Tulis Komentar