Yenny Wahid Tentukan Sikap di Pilpres Lusa

  • Senin, 24 September 2018 - 21:19:45 WIB | Di Baca : 1166 Kali

SeRiau - Putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid menegaskan tak akan netral di Pilpres 2019. Dia akan mengungkapkan sikap politiknya pada Rabu (26/9).

"Saya sudah menyatakan bahwa saya akan berikhtiar. Ibu saya akan netral karena beliau ibu bangsa, beliau akan ayomi semuanya walau terhadap politik putrinya pun beliau akan tetap bersikap netral," katanya saat ditemui di Hotel Sari Pan Pasifik pada Senin (24/9). 

"Tetapi saya akan punya pilihan karena ini adalah bagian dari ikhtiar saya, dari upaya menyalurkan aspirasi politik banyak sekali kader Gus Dur selama ini. Jadi kami akan tentukan pilihan dalam beberapa hari lagi," imbuhnya.

Yenny mengatakan telah menimbang pasangan calon mana yang sesuai dengan keinginannya hanya tinggal menunggu proses baik secara rasional dan spiritual. 

"Secara rasional kita mengkaji dan membaca visi dan misi yang dibawa para capres itu yang kita olah. Kemudian secara spiritual kita menunggu istiqarah dari 9 kiai dan ulama, inilah yang kami umumkan di dua hari ke depan," ucapnya.

Dia menolak disebut mendasari keputusannya pada tokoh lain, misalnya pada Ketua PKB Muhaimin Iskandar. 

"Saya tidak mendasari sikap politik saya dari orang per orang, atau sikap pribadi saya dengan orang lain. Tetapi pilihan ini atas dasar kepentingan bangsa yang memaknai, yang bisa diraih dari salah satu paslon," tutupnya.

Yenny mengatakan bahwa sikap politiknya nanti adalah pilihan pribadi, bukan representasi organisasi Gusdurian atau Nahdlatul Ulama.

Menurut Yenny, Gusdurian sebagai sebuah jaringan memang tidak berpolitik Gusdurian, namun dia tak mempersoalkan individu anggota Gusdurian yang ingin berpolitik.

Mereka yang berpolitik disebut Yenny akan mengikuti sikap politiknya. Lebih lanjut Yenny mengklaim Gusdurian memiliki banyak bendera organisasi. Dia menyebut sejumlah organisasi seperti  Gatar (Gerakan Nusantara) yang dulu didirikan Gus Dur, Jaringan Perempuan Nusantara, Forum Silaturahmi Santri Nusantara dan lain sebagainya.

"Jadi memang yang bersama kami selama ini bergabung dengan kami kader Gus Dur ini besar, jaringan Gus Dur ini besar sekali, imbuhnya.

Yenny pun sudah mempertimbangkan untuk keluar dari Wahid Institute saat dirinya memutuskan sikap politiknya lusa nanti.

"Jadi saya ketika otomatis sudah memutuskan untuk aktif dalam politik, saya akan keluar dari Wahid Foundation, saya akan mundur tentu, itu sudah pasti itu aturan main dari yayasan kami," tuturnya. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar