Bongkar Kasus Novel, Alasan Dahnil Anzar Gabung ke Prabowo

  • Jumat, 21 September 2018 - 18:17:10 WIB | Di Baca : 1312 Kali

 

SeRiau - Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM), Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut alasan dirinya bersedia masuk dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Koalisi Adil Makmur Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 mendatang karena alasan kemampuan memimpin. 

Penyelesaian kasus penyiraman air keras terhadap novel Baswedan jadi tolok ukur dia merapat ke kubu Prabowo-Sandiaga.

Bagi Dahnil, Prabowo tak hanya cerdas, tapi juga mampu memimpin dengan tegas, berani dan juga berintegritas. 

"Hari ini kita membutuhkan pemimpin yang cerdas, jujur, berani dan berintegritas, dan semua hal itu dimiliki Pak Prabowo dan Bang Sandi," kata Dahnil di Roemah Djoang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (21/9).

Dahnil mengklaim, Prabowo berkomitmen menyelesaikan kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel pada 2017 lalu. Bahkan hal itu yang pertama kali menjadi komitmen oleh Prabowo saat merekrutnya menjadi bagian dari tim pemenangan. 

"Itu pasti, itu (kasus Novel) awal yang saya sampaikan kepada beliau, beliau bersedia (selesaikan)," kata Dahnil. 

Menurut Dahnil, Indonesia saat ini memerlukan seorang presiden yang bisa memimpin dan yang bisa menjadi tuan tunggal bagi kepemimpinanya. 

"Bukan yang tidak tunggal yah, jadi kalau dia tuan tunggal itu dia berani ambil keputusan apapun yang menurut dia benar," katanya. 

"Misalnya berani memberantas mafia impor, bandit politik, yang sesuangguhnya selama ini jadi masalah utama di negeri ini," lanjut dia. 

Lagi pula kata Dahnil permasalahan Indonesia bukan hanya masalah teknis ekonomi, sebab kalau hanya sekadar teknis Sandi yang menjadi cawapres Prabowo pun tentu bisa menyelesaikannya hanya dalam waktu dua hari. 

"Jadi masalah utama kita bukan sekedar teknorasi atau teknis ekonomi, kalau teknis ekonomi siapapun bisa menyelesaikan itu, Bang Sandi bisa menjelaskan itu satu dua hari apa solusinya, itu mudah," katanya

"Tapi keberanian untuk lawan bandit politik yang jadi bottle making bagi pembangunan kita, itu yang hari ini absen," katanya.

 

 


Sumber CNN Indonesia .





Berita Terkait

Tulis Komentar