Kepala Daerah Dukung Jokowi-Ma'ruf Diklaim Bukan Dikondisikan

  • Rabu, 19 September 2018 - 22:52:14 WIB | Di Baca : 1140 Kali

 

SeRiau - Deklarasi dukungan sejumlah kepala daerah kepada bakal calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin diklaim bukan bentuk pengondisian jelang Pilpres 2019. Dukungan itu diklaim murni karena melihat kinerja Jokowi sebagai presiden petahana.

"Kami melihat dukungan kepala daerah itu bukan hal yang dibuat-buat atau dikondisikan, ini kesadaran kepala daerah melihat hasil kinerja Jokowi," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Eriko Sutarduga di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (19/9).

Namun, menurut Eriko, dukungan tersebut menandakan Jokowi telah memberi perhatian kepada kepala daerah terutama dalam sektor infrastruktur hingga ke pelosok.

"Ini kesadaran dari masing-masing untuk menghargai kerja Pak Jokowi yang memberi perhatian dalam pembangunan infrastuktur dan keseriusan beliau kepada kepala daerah," kata Eriko.

Lebih lanjut, sambungnya, dukungan kepala daerah tidak menjamin pemilih di wilayah tersebut bakal memilih Jokowi-Ma'ruf. Dia membantah tudingan bahwa dukungan kepala daerah merupakan cara mencari suara di wilayah tersebut.

"Tidak ada satu jaminan pasti setelah kepala daerah menyatakan dukungan lalu masyarakat akan mendukung Jokowi. Tentu ini masalah hati pikiran dan keyakinan," kata Eriko.

Tak Wajib Masuk Tim Kampanye

Selain itu, Eriko menambahkan para kepala daerah yang telah menyatakan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf tidak wajib untuk menjadi bagian dari tim kampanye. Ia mengatakan hal itu karena para kepala daerah harus tetap fokus menjalankan roda pemerintahan di daerahnya masing-masing.

"Kalau pengarah kami persilakan. Bukan berarti kalau sudah mendukung, ayo jadi ketua tim pengarah. Biarlah kepala daerah dengan kehendaknya sendiri menjadi tim pengarah di daerahnya," kata Eriko.

Pria yang menjabat Wakil Sekretaris Jenderal PDIP ini menilai apapun peran yang diambil para kepala daerah nantinya dalam pemenangan Jokowi-Ma'ruf tidak mengganggu kinerja kepemimpinannya di wilayah masing-masing.

"Kami juga tidak menghendaki kepala daerah atau menteri untuk berkampanye di hari kerja atau pada saat kegiatan dinas atau saat harus mengurusi pemerintahan. Itu jadi prioritas utama tetap," katanya.

Terbaru, setidaknya sepuluh kepala daerah di wilayah Sumatera Barat dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan telah mendukung Jokowi dua periode. Pada pilpres 2014, Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Barat merupakan wilayah yang dimenangkan Prabowo Subianto.

Sepuluh dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat sebelumnya telah menyatakan dukungannya kepada Jokowi-Ma'ruf. Mereka di antaranya adalah Bupati Dharmasraya Sutan Riska, Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi, Bupati Pasaman Yusuf Lubis, Bupati Pesisir Selatan Hendra Joni, dan Bupati Sijunjung Yuswir Arifin.

Selain itu, ada pula Wali Kota Solok Zul Elfian, Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Bupati Solok Gusmal, Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi, dan Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet.

Strategi Gaet Pemilih Muda

Di tempat dan waktu terpisah, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate, mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah strategi kreatif untuk menggaet suara pemilih muda. Segala amunisi bersifat kreatif dan ceria tersebut, sambungnya, penting untuk meredam ketegangan selama masa kampanye yang dimulai pada 23 September mendatang.

"Kami tentu menyiapkan macam-macam, baik event, jingle, tagline, supaya ada suasana keceriaan pemilihan," ujar Johnny di posko pemenangan Cemara, Jakarta, Rabu (19/9). 

Di sisi lain, lanjut Johnny, nomor urut yang diperoleh Jokowi-Ma'ruf juga akan menjadi pertimbangan dalam penciptaan jingle maupun tagline kampanye. 

Pada pemilu 2014, Jokowi dan Jusuf Kalla menggunakan jingle kampanye 'Salam Dua Jari' yang dinyanyikan grup band Slank bertepatan dengan nomor urut dua yang diperoleh pasangan tersebut. 

"Ya tentu nomor satu atau dua itu sama-sama bagus, bisa di-branding dengan baik. Kalau nomor dua ya memang lanjutkan salam dua jari untuk dua periode, kalau nomor satu jelas numero uno, memang dia nomor satu kan," tuturnya.

 

 

 


Sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar