BKPM: Ada Peluang RI dalam Perang Dagang AS-China

  • Rabu, 19 September 2018 - 00:37:30 WIB | Di Baca : 1185 Kali

SeRiau - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyebut kondisi ekonomi Indonesia yang berbeda dengan negara berkembang lainnya, seperti Turki dan Argentina, menciptakan peluang besar dalam perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China.

Nilai tukar, misalnya. Kejatuhan mata uang Rupiah terhadap dolar AS tak sebesar Turki dan Argentina. Diketahui, rupiah turun sekitar 10 persen. Sedangkan kedua negara lain yang disebutkan mencapai 30 persen. 

"Ini menjadi peluang untuk men-diferensiasi (membedakan) dengan negara lain yang tidak se-reformis dan berkembang seperti Indonesia," ujarnya, Selasa (18/9).

Menurut dia, nyaris seluruh lembaga riset internasional mengungkap ekonomi Indonesia cukup stabil karena pemerintah dinilai mampu mengelola anggaran secara konservatif. 

Faktor-faktor tersebut di atas, Lembong menuturkan menjadi peluang Indonesia untuk memanfaatkan situasi perang dagang AS dan China. Misalnya, dengan menarik lebih banyak investor. 

Peluang itu bisa diperoleh melalui berbagai kesempatan, termasuk memanfaatkan momen forum tahunan IMF-World Bank di Bali pada Oktober 2018 nanti. Pada gelaran tersebut, banyak investor dan pelaku ekonomi dunia yang datang. 

"Oktober dan November ini intensif sekali dengan agenda internasional. Setelah IMF, bulan berikutnya, siklus Asian Summits. Jadi, ini hanya bicara strategi dan taktik komunikasi untuk mencoba mengangkat pasar terhadap rupiah," terang dia. 

Khusus IMF, pemerintah fokus mengembangkan sektor pariwisata. Harap maklum, sektor pariwisata disebut masih menjadi tiga penyumbang devisa terbesar untuk neraca RI. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar