Saling Sindir Sahabat: Ridwan Kamil vs Sandiaga Uno

  • Jumat, 14 September 2018 - 21:57:04 WIB | Di Baca : 1153 Kali

SeRiau - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan bakal cawapres Sandiaga Unoterlibat saling 'sindir' terkait keterlibatan kepala daerah di pemenangan pasangan calon Pilpres 2019. Tak lama berselang, keduanya kemudian mengaku saling bersahabat dan tidak memiliki masalah satu sama lain.

Saling sindir bermula saat Sandiaga menyarankan kepala daerah khususnya gubernur untuk tidak mengurus Pilpres 2019, dan lebih fokus mengurusi wilayahnya. Hal ini disampaikan Sandiaga kepada kepala daerah yang diusung parpol koalisi Prabowo-Sandiaga.

"Gubernur-gubernur ini terpilih atas dasar pilkada yang panjang dan melelahkan. Tugas mereka sebenarnya bagaimana melayani masyarakat dan berfokus di wilayah masing-masing. Jangan ditarik-tarik ke wilayah pilpres," ucap Sandiaga kepada wartawan di Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (11/9/2018).

Sementara itu, beberapa kepala daerah lainnya sudah menyatakan dukungannya dan siap membantu pemenangan pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf. Di antara kepala dearah tersebut Gubernur Papua Lukas Enembe, Gubernur Sumsel terpilih Herman Deru dan juga Ridwan Kamil.

"Itu realitas politik, pembelajaran untuk kita semua. Tapi kami, koalisi Prabowo-Sandi, sudah perintahkan gubernur maupun kepala daerah untuk fokus membangun wilayahnya. Mereka punya tugas bangun ekonomi, pastikan harga terjangkau," kata Sandiaga.

Pernyataan Sandiaga tersebut langsung ditanggapi Ridwan Kamil. Pria yang akrab disapa Emil itu meminta Sandiaga berkaca ke pengalaman pribadi saat masih menjabat Wagub DKI Jakarta. 

"Pak Sandiaga Uno yang terhormat, tolong sebelum memberikan statement berkaca kepada pengalaman pribadi," kata Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (12/9).

Emil mengungkapkan, Sandiaga saat masih menjabat Wagub DKI juga sempat terjun mengkampanyekan kandidat cagub-cawagub Jabar Sudrajat-Syaikhu di Pilgub Jabar 2018. Emil pun menilai tidak masalah bila ada seorang gubernur yang mendukung salah satu pasangan calon di Pilpres 2019. Tapi yang penting tidak melanggar aturan.

"Pada (Pilgub) 2018 dia datang ke Jateng menjadi jurkam (juru kampanye) Sudirman Said, datang ke Priangan (Jabar) jadi jurkam pasangan Asyik (Sudrajat-Ahmad Syaikhu). Beliau kapasitas wakil gubernur dalam kapasitas wakil publik," kata Emil.

Setelah Emil menyampaikan sindirannya ke Sandiaga, esoknya Kamis (13/9) Sandiaga meminta maaf ke Emil atas pernyataannya tersebut. Sandiaga menjelaskan maksud pernyataan yang meminta kepala daerah untuk tak terjun di Pilpres 2019.

"Saya ingin menegaskan pernyataan itu khusus untuk kubu Prabowo-Sandi. Jadi kebijakan kita, kita tidak ingin kepala daerah yang terpilih atau wakil kepala daerah yang terpilih tersangkut atau tertarik ke pusaran pilpres. Karena, mereka baru saja melewati pilkada yang betul-betul mungkin melelahkan. Mereka saatnya berkonsentrasi untuk membangun wilayahnya," kata Sandi di Wahana Wisata Bale Caang, Jalan Raya Tangkuban Parahu, Bandung Barat, Kamis (13/9).

Sandiaga menegaskan pernyataannya itu bukan ditujukan untuk Ridwan Kamil. Dia lalu minta maaf dan menyebut Emil sebagai sahabatnya. 

"Terkait pernyataan sahabat saya, Pak Gubernur Ridwan Kamil, saya ucapkan terima kasih. Dan saya tidak akan masuk ke dalam satu komentar yang saling menjatuhkan. Jadi saya mohon maaf jika beliau merasa itu ditujukan ke beliau, sama sekali tidak," ucap Sandi.

Permintaan maaf Sandiaga itu langsung disambut Emil. Emil menyebut dirinya tidak memiliki masalah dengan Sandiaga, meski mengeluarkan pernyataan yang menyentil terkait keterlibatan kepala daerah di Pilpres 2019.

"Saya ini sahabat Pak Sandi, hanya maaf cara wartawan menulis suka membuat tafsir jadi heboh begitu," ucap Emil di Kantor MUI Jabar, Kota Bandung, Jumat (14/9).

Menurut Emil, kedekatan itu terlihat saat dirinya dirinya memberi masukan ke Sandiaga yang hendak maju ke Pilgub DKI tahun 2017 lalu. Emil sempat memberi beberapa nasihat ke Sandiaga agar bisa menang dalam pertarungan di Pilkada DKI. 

"Saya membantu beliau saat mau jadi wagub. Saya kasih nasihat dua, tiga kali. Saya bilang Kang (Sandi) kalau mau menang gini-gini, saya kasih tips-tips. Itu bagaimana saya hormati beliau," ujarnya. 

Emil pun menyebut sentilannya ke Sandiaga itu hanya ingin mengingatkan agar masyarakat bisa paham aturan. "Poinnya kita latih masyarakat dengan situasi sesuai aturan. Kalau tidak sesuai jangan dilakukan, kalau sesuai jangan dilarang," katanya.

Dia menegaskan lagi hubungannya dengan Sandi baik-baik saja. "Kalau Pak Sandi mau ketemu, saya tunggu di Bandung. Pak Sandi sahabat saya, istrinya juga sahabat istri saya," ucap Emil. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar