Topan Jebi Hantam Jepang, Enam Tewas dan Ratusan Luka

  • Selasa, 04 September 2018 - 22:39:07 WIB | Di Baca : 1194 Kali

SeRiau - Topan Jebi yang melanda Jepang sejak Selasa (4/9) pukul 10.00 pagi waktu setempat, memakan korban sebanyak 6 orang tewas. 

Mengutip AFP, dari keenam korban tewas, satu orang korban diketahui berasal dari Wilayah Shiga yang terletak di sebelah barat Jepang. Sementara lima korban lainnya dari Osaka.

Adapun korban luka-luka, menurut laporan dari berbagai media lokal, sebanyak lebih dari 164 orang. 

Selain memakan korban jiwa, Topan Jebi juga telah menghancurkan puluhan kendaraan, memutus arus listrik di beberapa provinsi yang terdampak dan menghentikan ratusan jadwal penerbangan.

Prefektur atau provinsi Tokushima, Jepang diterjang topan Jebi, pada Selasa (4/9). Topan ini tercatat menjadi badai terkuat yang pernah melanda Jepang dalam 25 tahun terakhir. Terakhir, badai terburuk sempat menghantam Jepang pada tahun 1993.

Angin kencang menerpa daratan Jepang dengan kecepatan sekitar 45 kilometer perjam dengan tekanan atmosfer 945 hektorpascal di pusatnya. Kecepatan angin topan Jebi yang terburuk bisa mencapai 216 kilometer perjam.

Badan cuaca dan klimatologi Jepang memperingatkan adanya hujan lebat dan angin kencang di dua wilayah barat dan timur negara itu. Masyarakat setempat juga sudah diminta agar waspada terhadap gelombang tinggi, banjir dan tanah longsor yang disebabkan karena topan.

Topan ini diperkirakan akan melewati Laut Jepang pada Selasa (4/9) malam dan akan bergerak ke Utara pada Rabu (5/9) pagi yang kemudian akan melemah menjadi badai ekstratropis. 

Perintah evakuasi sendiri telah dikeluarkan di berbagai wilayah di Osaka, Kyoto, Nara dan Provinsi Wakayama.

Saat konferensi pers, Juru Bicara Pemerintah, Top Yoshihide Suga mengatakan pemerintah sudah mendorong masyarakat untuk berangkat evakuasi lebih awal dan mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan segala cara untuk siap siaga dalam menghadapi krisis.

Dikarenakan Jepang telah bersiap menghadapi topan Jebi, berbagai maskapai penerbangan domestik juga memutuskan untuk membatalkan penerbangan sementara.

Topan tersebut juga menghantam pabrik penyulingan Yamazaki di Prefektur Osaka. Berbagai tempat wisata dan pertokoan juga menutup usaha mereka.

Juru Bicara Nijo Castle sebuah situs dunia UNESCO, Hiromi Kamiguchi mengatakan masih menunggu kondisi topan demi keselamatan mereka.

"Kami belum yakin apakah kami akan buka pada hari Rabu. Itu tergantung pada topan. Tapi demi keselamatan pengunjung kami, kami memutuskan untuk tutup hari ini, " kata dia, seperti dikutip Japan Times. 

Diketahui dalam periode 24 jam hingga pukul enam pagi pada Rabu (4/9), bagian tengah dan barat Jepang akan terjadi hujan deras. Namun, topan itu tidak mendekati ibukota Jepang. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar