KPK Usut Duit Suap PLTU Riau yang Diduga Mengalir ke Golkar

  • Senin, 03 September 2018 - 18:38:49 WIB | Di Baca : 1215 Kali

SeRiau - KPK tengah mengusut soal aliran uang terkait kasus dugaan suap PLTU Riau. Termasuk mendalami informasi yang menyebutkan bahwa uang tersebut juga mengalir ke Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar.

"Itu masih dalam pengembangan," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di kantornya, Senin (3/9).

Saat disinggung kemungkinan Partai Golkar dijerat pidana korporasi, Basaria menyatakan bahwa hal tersebut juga termasuk dalam proses pengembangan. Namun ia menegaskan bahwa hal tersebut mungkin saja dilakukan.

"Bisa saja," ujar dia.

Tudingan soal uang itu sebelumnya sudah dibantah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Menurut Airlangga, berdasarkan keterangan Ketua Penyelenggara Munaslub Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita dan Ketua Munaslub Golkar Nurdin Halid, tidak ada uang hasil suap yang mengalir ke acara Munaslub. 

Perihal uang suap ke Munaslub Golkar itu diungkapkan oleh eks Wakil Ketua Umum Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih. Politikus Golkar itu mengaku pernah menerima uang Rp 2 miliar dari pemegang saham Blackgold Natural Resources Johannes Budisutrisno Kotjo.

Menurut Eni Saragih, sebagian uang tersebut diberikan untuk keperluan Munaslub Partai Golkar. Pada Munaslub Partai Golkar tersebut, Eni Saragih tercatat sebagai bendahara.

Saat Munaslub Golkar digelar, jabatan Ketua Umum Partai Golkar masih dipegang oleh Idrus Marham selaku pelakasana tugas. Posisi Ketua Umum Golkar sebelumnya dipegang oleh Setya Novanto yang kemudian mundur karena terjerat korupsi e-KTP. Sedangkan dalam Munaslub itu, Airlangga Hartarto terpilih menjadi Ketum Golkar.

Tak hanya soal penerimaan uang, Eni Saragih juga mengaku diperintahkan mengawal proyek PLTU Riau. Ia mengaku bahwa perintah itu datang dari Ketua Umum yang belakangan disebut-sebut adalah Setya Novanto.

Dalam kasus ini, Eni selaku Wakil Ketua Komisi VII itu diduga menerima suap Rp 4,8 miliar dari pemegang saham Blackgold Natural Resources Johannes Budisutrisno Kotjo. Suap diduga diberikan agar Eni mengupayakan kesepakatan kontrak kerja sama PLTU Riau yang nilai investasi proyeknya mencapai USD 900 juta atau Rp 12,87 triliun.

Blackgold Natural Resources merupakan perusahaan tambang batu bara, yang menjadi anggota konsorsium dari PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) sebagai kontraktor pada proyek PLTU Riau-1, bersama perusahaan asal China, China Huadian Engineering Co. Ltd.

Pada perkembangannya, KPK kemudian menjerat eks Sekjen Partai Golkar Idrus Marham sebagai tersangka. Idrus Marham diduga dijanjikan uang USD 1,5 juta untuk mendorong kesepakatan kerja sama PLTU Riau-1 itu. (**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar