Jack Ma Beri Saran untuk Pemerintah Jokowi, Ini Isinya

  • Ahad, 02 September 2018 - 18:17:36 WIB | Di Baca : 1287 Kali

SeRiau - Hari ini bos Alibaba, Jack Ma bertemu dengan pemerintah Indonesia. Dalam hal ini diwakilkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Kominfo Rudiantara dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam itu membahas tentang roadmap ecommerce dan industry 4.0. Selain itu Jack Ma juga memberikan saran kepada RI untuk mengembangkan bisnis.

"Jadi pak Jack Ma itu sangat yakin bahwa bisnis ke depan adalah small bisnis dengan internet dan e-commerce oleh karena itu kita disarankan mempersiapkan betul dan encourage usaha kecil untuk mulai masuk ke internet," kata Darmin di Ritz Carlton Hotel Pacific Place, Jakarta, Minggu (2/9/2018).

Dia mengungkapkan perusahaan besar di kawasan timur tidak terlalu banyak dan banyak perusahaan kecil yang harus dikembangkan.

Ketua kamar dagang dan industri (Kadin) Industri Rosan P Roeslani menjelaskan Jack Ma memberi nasihat agar perusahaan besar harus lebih fleksibel dari perusahaan kecil. Menurut Rosan ini agar tercipta kesinambungan.

Selain itu Rosan menambahkan Jack Ma juga memberikan pesan yang harus diperhatikan oleh Indonesia adalah industri blockchain dan cloud computing.

"Ini harus diperhatikan, karena perubahan teknologi seperti blockchain dan cloud computing ini sangat penting," jelas dia.

Jack Ma menyampaikan usai pertemuan ia bersama menteri dan pengusaha Indonesia membicarakan banyak hal. Mulai dari pengembangan e-commerce, internet, technical progress dan mendorong small business entrepreneur.

"Anak muda bisa menangkap kesempatan bisnis dari e-commerce dan internet," ujar Jack Ma.

Dia menambahkan, mereka juga berdiskusi tentang bagaimana memperbaiki dan meningkatkan kualitas e-commerce antara Indonesia dengan China dan negara lain,

"Kami juga bicara tentang isu penting seperti inklusi keuangan dan kaitannya dengan internet dan bagaimana anak muda bisa menjalankan bisnis," ujarnya. (**H)


Sumber: detikFinance





Berita Terkait

Tulis Komentar