Brigadir Faisal Gugur Lawan Perompak, Tinggalkan Istri dan Bayinya

  • Rabu, 29 Agustus 2018 - 08:47:49 WIB | Di Baca : 1848 Kali


SeRiau - Maut menghampiri Brigadir Faisal, salah seorang anggota Resmob Polres Aceh Utara, saat tengah bertugas memastikan informasi terkait keberadaan kelompok bersenjata di Pantai Bantayan. Brigadir Faisal berangkat bersama rekannya, Bripka Irwansyah pada Minggu (26/8) dini hari.

Namun dalam perjalanan menuju lokasi, sempat terjadi baku tembak antara Brigadir Faisal dengan kelompok tersebut. Saat sedang mengejar para pelaku, Brigadir Faisal tewas setelah mengalami luka tusuk di bagian mata, perut, dan bahu. 

Polda Aceh langsung mengerahkan personel Ditnarkoba dan Ditreskrimum untuk menangkap kelompok yang tewaskan Brigadir Faisal, yang sempat diduga pemasok narkoba. Proses pengejaran dilakukan sejak Minggu (26/8) pagi.

Dalam kurun waktu 18 jam, petugas berhasil menangkap ketujuh anggota komplotan tersebut, salah satunya sudah meninggal dunia. Rupanya, kelompok tersebut telah lama jadi target polisi.

Bernama "Setan Botak Peureulak", kelompok bersenjata itu kerap beroperasi di wilayah perairan Selat Malaka. Mereka adalah para perompak laut di perairan Aceh yang bisa mengincar para nelayan di sekitarnya.

Hal itu jelas terlihat dari hasil barang bukti yang diamankan. Banyak nelayan yang sebenarnya sudah menjadi korban, namun tak berani melapor ke petugas kepolisian sehingga pengungkapan kasus cenderung lamban.

Perburuan terhadap kelompok perompak ini semakin sulit, lantaran mereka selalu berpindah-pindah. Namunsebelum polisi melakukan penangkapan yang berawal dari pembunuhan Faisal, ada beberapa perompak Setan Botak Peureulak yang pernah ditangkap, namun tidak terekspos.

Satu di antara anggota komplotan yang diamankan adalah ZK (33), warga Aceh Timur. ZK diduga merupakan pimpinan kelompok tersebut, ia tewas ditembak mati polisi sebabmelawan saat ditangkap.

Polisi masih melakukan pengembangan dan penyisiran. Barang bukti yang sudah diamankan antara lain2 granat tangan jenis nanas dan manggis, sepucuk AK56, 19 butir peluru, lima pisau, KTP, pistol revolver milik Bripka Anumerta Faisal yang direbut dan paspor ZK.

Brigadir Faisal pergi selamanya meninggalkan sang istri, Siti Nurrahmi, yang tengah mengandung anak pertama merekaSiti yang masa kehamilannya sudah memasuki bulan ke sembilan itu harus menerima kenyataan pahit buah hatinya lahir tanpa kehadiran sosok sang ayah. 

Lewat sebuah postingan di Facebook, Siti dikabarkan telah melahirkan buah hati mereka.

Bripka Faisal lahir di Desa Rambong, Pidie Jaya, pada 27 April 1986. Ia dikenal sebagai sosok yang pemberani dalam menjalankan setiap tugas yang diemban. 

Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga memberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta setingkat lebih tinggi kepada Faisal yang gugur saat bertugas, dari pangkat brigadir menjadi brigadir kepala sesuai Surat Telegram Kapolri Nomor : STR/597/VIII/2018 tanggal 26 Agustus 2018.

 

 

 

 

 

Sumber kumparan





Berita Terkait

Tulis Komentar